Wednesday, March 30, 2016

Deadpool (2016) HC HDRip + Subtitle Indonesia

Deadpool (2016) HC HDRip + Subtitle Indonesia


deadpoolhchd.jpg


Deadpool adalah sebuah sajian superhero adaptasi dari komik Marvel yang punya satu jurusan dengan dunia X-Men. Proyeknya sendiri sebenarnya sudah direncanakan sejak sedekade silam, jauh sebelum karakter ciptaan Fabian Nicieza dan Rob Liefeld ini sempat mampir di X-Men Origins: Wolverine dengan porsi dan penampilan yang bisa dibilang kurang pantas. Tetapi baru dua tahun belakangan Fox benar-benar serius menghadirkan versi live action-nya. Tidak tanggung, Fox langsung memberi tempat Deadpool dalam universe X-Men mereka ketimbang hidup dalam kisahnya seorang diri meski sayang dengan bujet yang hanya sepertiga dari franchise superhero kebanggaan mereka itu. Jadi tidak usah heran jika kamu akan menemukan banyak sindiran kocak tentang X-Men di sini.

Tetapi sesungguhnya melabeli Deadpool sebagai seorang pahlawan super mungkin terasa kurang tepat, meski ia punya kekuatan lebih dalam hal bertarung baik dengan senjata maupun tangan kosong, serta kemampuan cepat sembuh ala Wolverine. Kamu mungkin lebih tepat menjulukinya dengan sebutan “anti-superhero” superhero karena selera humor dan mulutnya yang setajam dua bilah katana di punggungnya.

Satu hal yang pasti, ini adalah sajian yang superhero yang hebat dan super duper kocak, jauh melebihi ekspektasi sebelumnya. Jika kebetulan kamu sudah pernah melihat trailernya lebih dulu, percayalah, apa yang tersaji di sana hanya secuil kecil dari begitu banyak kegilaan dan kesenangan yang ditawarkan Deadpool. Tentu saja sebagai pahlawan ‘baru’ di dunia per-superhero-an layar lebar, khususnya dalam franchise X-Men, Deadpool butuh mengenalkan diri pada penonton non fanboy-nya yang awam tentang dirinya meski sebenarnya tim marketing dari Fox sudah melakukan pekerjaan fantastis di berbagai media.

Ya, kita tetap butuh sebuah origins, dalam kasus ini ada sebuah kisah cinta yang tersaji jauh sebelum ia menjadi film superhero dalam sebuah rangkaian flashback. Wade Wilson (Ryan Reynolds) ada tentara bayaran yang suatu hari terlibat hubungan asmara dengan Vanessa Carlysle (Morena Baccarin). Pertemuan kemudian menjadi cinta, tetapi belum sempat mereka menikmati kebersamaan lebih lama, Wade didiagnosa mengidap kanker stadium akhir yang lalu memaksanya pergi meninggalkan Vanessa untuk terlibat dalam sebuah percobaan dari seorang yang menamakan dirinya Francis Freeman (Ed Skrein).

Bisa ditebak, meski melewati siksaan fisik luar biasa, serum ciptaan Francis berhasil menyembuhkan Wade dari kankernya, tidak hanya itu, ia juga memberi Wade kekuatan super termasuk di dalamnya kemampuan untuk menyembuhkan diri dengan cepat, hanya saja efek sampingnya membuat tubuh dan wajah Wade menjadi rusak. Dari ini ia kemudian menjadi Deadpool, vigalante bertopeng yang menuntut balas kepada Francis Freeman yang sudah merusak hidupnya.

Menonton Deadpool berarti kamu harus mempersiapkan dirimu untuk menghadapi 108 menit penuh kejutan dan kegilaan yang seperti tanpa batas. Terakhir menonton gelaran superhero dengan dosis komedi tinggi adalah The Guardian of The Galaxy, tetapi Deadpool jelas adalah kasus yang berbeda. Siapa yang menyangka bahwa spesialis spesial efek yang didapuk menjadi sutradara macam Tim Miller ini bisa memberikan batasan begitu tinggi dalam menghadirkan sajian superhero komedi, bahkan ini adalah film pertamanya.

Miller seperti tahu benar bagaimana membawa spirit komiknya ke versi live action, membiarkan Ryan Reynolds bersenang-senang dengan segala aksi heroik dalam balutan lateks merah ketat plus mulut ‘sampah” guna menebus kesalahannya di masa lalu ketika ia sempat mengenakan seragam CGI hijau yang….ah, sudahlah. Sosok Deadpool jelas adalah pusat segalanya, tetapi tentu saja ia tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan presentasi apik yang lagi-lagi sukses dibentuk Miller dalam sebuah konsep yang sama nyelenehnya dengan karakter utamanya.

Dengan banyaknya serbuan joke-joke segar berhamburan dari lidah tajam Wade Wilson bersama alter egonya, Deadpool adalah obat tawa mujarab efektif. Di beberapa kesempatan ia bahkan tidak malu mengolok-olok dirinya sendiri baik sebagai Deadpool maupun Ryan Reynolds. Beberapa sindiran konyol yang melibatkan dunia superhero mungkin hanya bekerja maksimal pada mereka yang sering menonton subgenre ini, misalnya saja ketika ia mengeluh tentang time line X-men yang membingungkan, atau kepada profesor siapa ia harus bertemu ketika ditarik paksa oleh Peter Rasputin a.k.a Colossus (Stefan Kapičić) dan tentu saja masih segudang penuh humor-humor yang muncul di saat-saat tak terduga yang siap menghajar syaraf tawamu.

Namun meski terlihat konyol dan tidak serius, Miller tidak pernah membuat Deadpool kehilangan sentuhan superhero yang keren. Setiap aksi Deadpool terlihat menawan dengan balutan spesial efek dan beberapa slowmotion yang meski tidak sampai terlalu bombastis karena keterbatasan biaya produksi namun hasilnya bisa tepat sasaran dan tidak berlebihan, belum saya menyebutkan sisi kebrutalan yang juga sukses diekspos Miller dengan penuh gaya.

Ryan Reynolds adalah alasan mengapa karakter Deadpool begitu hidup dan begitu cerewet. Dari menit pertama ia seperti tidak berhenti ngoceh di berbagai situasi yang sebenarnya termasuk kasual seperti di dalam taksi, laundry atau santai di rumah bersama temannya; seorang wanita tua buta. Reynolds Membombardir penontonnya dengan rentetan one-liner, ejekan-ejekan, dan metafora aneh yang sedikit banyak sudah membantu menutupi kekurangan pada plotnya yang sebenarnya klise untuk ukuran film superhero, termasuk juga kehadiran villain yang tidak hebat-hebat banget.

sumber

link 

uc : download 
tf : download 
up : download 

subtittle

No comments:

Post a Comment