Tuesday, May 26, 2015

The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water (2015) BLuRay + Subtitle Indonesia

sponbr.jpg
Tidak bisa dipungkiri memang hal utama yang menjadikan film ini berhasil meraih atensi yang sangat besar adalah pilihannya untuk menghadirkan karakter-karakter yang sudah sangat familiar itu kedalam bentuk live action, memberikan penonton kesempatan untuk menyaksikan SpongeBob, Patrick, Squidward, Mr. Krabs, hingga Plankton tidak hanya melakukan aksi gila mereka di Bikini Bottom namun masuk ke dunia di atas mereka, menciptakan kekacauan yang lebih besar dengan wujud yang juga lebih besar. The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water is a good entertainment with crazy good explosion. "Hilarious".

Plankton (Mr. Lawrence) kembali berurusan dengan SpongeBob SquarePants (Tom Kenny) dan Patrick Star (Bill Fagerbakke) karena ia berniat untuk mendapatkan resep rahasia milik Mr. Krabs (Clancy Brown). Tapi suatu ketika resep rahasia yang tertulis di selembar kertas itu tiba-tiba menghilang, dan menariknya hal tersebut menimbulkan kehebohan besar bukan hanya pada SpongeBob dan Patrick tapi juga melibatkan Squidward (Rodger Bumpass) serta Sandy (Carolyn Lawrence). Penyebabnya adalah sebuah fakta bahwa lembar rahasi itu ternyata merupakan bagian dari buku ajaib yang hendak digunakan oleh bajak laut Burger-Beard (Antonio Banderas) untuk menuliskan segala keinginan jahat yang ingin ia lakukan.

You don’t have to be a die-hard fan to love this funny mess. Dengan sinopsis standard lalu kemudian berjalan dengan plot yang sangat tipis film ini masih mampu memberikan sebuah petualangan selama satu setengah jam yang cukup menyenangkan, seperti kumpul bersama teman-teman dekat dimana kamu dapat bercanda dan tertawa lepas dengan segala hal-hal konyol didalam sebuah taman hiburan.

Ya, menyaksikan film ini ibarat mengikuti tur SpongeBob dan teman-temannya dengan berpindah-pindah dari satu wahana menuju wahana lainnya dengan cepat, masuk ke sebuah wahana lalu bertemu dengan lelucon hingga slapstick yang mampu membuat kamu tersenyum tapi dalam waktu singkat lantas berpindah menuju wahana lainnya. Seperti sebuah rollercoaster yang terus memompa kamu para penontonnya, Paul Tibbitt berhasil memberikan apa yang kita inginkan dari SpongeBob dan teman-temannya.

Hal yang paling menarik dari film ini adalah meskipun ia memiliki banyak karater yang sudah sangat familiar bahkan punya popularitas yang tinggi dan dicintai banyak orang, saya tidak begitu yakin apakah film ini bisa menghibur semua golongan usia. Memang banyak lelucon ringan yang mampu menghasilkan tawa sehingga akan membuat penonton dewasa tidak merasa rugi mengikuti cerita bergerak, tapi seperti yang kita ketahui bersama SpongeBob dan teman-temannya punya satu ciri khas yang membuat kita mencintai mereka, aksi hiperaktif yang tampil dalam waktu singkat dan lalu diakhiri dengan sebuah hit yang manis.

Nah, kamu bayangkan saja hal tersebut hadir dalam durasi yang jauh lebih panjang. Bukan masalah yang besar memang apabila sejak awal hingga ketika berakhir ia terus berada di kualitas yang sama, tapi film ini mengalami naik dan turun yang, well, cukup frontal. The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water punya momen yang sangat lucu, tapi ketika ia tidak lucu kamu akan merasakan kelelahan yang ia miliki. Meskipun kamu sejak awal tidak berniat mengambil segala sesuatu yang ia berikan secara serius tapi sulit untuk menampik film ini juga punya beberapa momen miss yang cukup memorable.

Energi yang film ini berikan tidak stabil sehingga ia tidak punya alur yang dinamis untuk menjaga ketertarikan penonton pada apa yang akan terjadi selanjutnya. Ada satu hal yang layak kamu antisipasi dari film ini, kamu harus benar-benar terikat dengan pesona karakter karena jika suatu ketika pesona itu berkurang maka rasa lelah mungkin akan datang menghampiri. Tunggu dulu, kelemahan itu tidak lantas membuat semua menjadi kacau, bahkan ia akan terasa minor jika kamu hanyut bersama visual yang mampu memberikan kepadatan yang meyakinkan, hal yang tidak dimiliki oleh cerita.

Usaha Paul Tibbitt dan timnya yang seperti ingin terus mengguyur penonton dengan hal-hal menyenangkan berhasil di sektor visual termasuk didalamnya elemen live-action world yang mampu memberikan imajinasi menarik dari masing-masing karakter, meskipun kualitas 3D cukup berimbang cenderung tidak istimewa. Begitupula dengan pengisi suara yang mampu memberikan kehidupan pada karakter dalam menjual berbagai lelucon kepada penontonnya.

Sponge Out of Water memang berhasil memberikan tawa lepas yang menyenangkan bersama visual yang manis, tapi jika ketika ia tampil di televisi kamu memperoleh beberapa pesan terkait persahabatan misalnya disini kualitas isu "teamwork" yang ia bawa tidak mumpuni. A good entertainment, ia memang berhasil memberikan apa yang kita inginkan dari SpongeBob dan teman-temannya tapi petualangan penuh hingar-bingar dengan segala aksi hiperaktif itu terasa overdo, dan jangan heran ketika selesai menonton senyuman yang kamu peroleh akan bersanding dengan rasa lelah. Don't say I didn't say I didn't warn ya, it’s surprisingly segmented.
Review%2BThe%2BSpongeBob%2BMovie%2BSpong

Review%2BThe%2BSpongeBob%2BMovie%2BSpong

Review%2BThe%2BSpongeBob%2BMovie%2BSpong

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE


Kukejar Cinta ke Negeri Cina (2014) DVDRip

kukejarcintakenegericina.jpg
Imam (Adipati Dolken), mahasiswa abadi, nyaris tidak melakukan kewajibannya sebagai muslim. Kekasihnya Widya (Nina Zatulini), adik kelasnya, sudah selesai kuliah dan kerja. Widya tidak sabar karena Imam belum juga lulus, sebaliknya Imam kecewa karena Widya harus berpakaian kantor yang sexy. Ketika Imam menemani sahabatnya Billy (Ernest Prakasa) ke kelenteng Sam Po Khong, dia berkenalan dengan Chen Jia Li (Eriska Rein), wanita muslim dari Cina yang berlibur ke tempat leluhurnya sebelum berkhitbah dengan Ma Fu Hsien (Mithu NIsar), pemilik padepokan Wing Chun dan Pesantren di Beijing.

Imam terpesona keramahan dan keanggunan Chen Jia Li yang berhijab. Kenyamanan yang dirasa Imam membuatnya betah bersama Chen Jia Li. Imam memilih putus dengan Widya dan siap menyatakan cintanya ke Chen Jia Li. Terlambat. Chen Jia Li sudah kembali ke Cina. Widya minta maaf dan berjanji memperbaiki sikapnya. Tapi Imam malah menyusul Chen Jia Li ke Cina bersama Billy. Sesampai di Beijing Imam bertekad melamar Chen Jia Li.

Namun, Imam kecewa mengetahui Chen Jia Li sedang khitbah dengan Ma Fu Hsien. Imam tidak menyerah, dia mengikuti saran sahabatnya untuk “meminta” Chen Jia Li dari tunangannya. Chen Jia Li bimbang, dia menyukai Imam tapi tidak ada alasan untuk tidak menerima Ma Fu Hsien. Saat Imam berharap, Widya menyusulnya ke Beijing. Widya memakai hijab, dan ingin hubungannya dengan Imam kembali seperti dulu.
kukejar-cinta-ke-negeri-cina_20141102_10

kukejar-cinta-ke-negeri-china.jpg

141757792044646_500x349.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD



Home (2015) WEB-DL + Subtitle Indonesia

home2015web.jpg
DreamWorks Animation sepertinya masih berusaha untuk tidak menciptakan kesan terombang-ambing dari makna sesungguhnya dibalik nama yang mereka miliki, dimana film karya studio animasi yang menjadi pesaing serius bagi Disney dan Pixar ini masih belum mampu menciptakan image bagi penonton “film Dreamworks, pasti menawan.” Mimpi yang mereka ciptakan tidak selalu berhasil menciptakan hit di titik tertinggi, terlepas dari Shrek, Kung Fu Panda, dan How to Train Your Dragon, Dreamworks lebih sering menelurkan animasi standard yang akan dikenang karena warna-warna indah yang mereka berikan. Home, satu-satunya rilisan Dreamworks tahun ini, bergabung kedalam kelas tadi.

The Boov harus merasakan dampak dari rasa takut mereka yang mudah datang, sehingga setiap kali musuh bebuyutan mereka The Gorg menemukan tempat mereka bersembunyi The Boov terpaksa harus melarikan diri menuju planet baru. Kali ini di bawah komando Captain Smek (Steve Martin) mereka memilih bumi sebagai planet baru yang bukan hanya menjadi tempat persembunyian. Namun menariknya adalah masalah bagi The Boov tidak hanya datang dari lingkungan luar mereka saja, namun juga dari kaum mereka sendiri melalui salah satu Boov bernama Oh (Jim Parsons) yang melakukan kesalahan kecil namun fatal.

Merangkum Home kedalam sebuah kalimat sangat mudah: film animasi yang tidak akan memberikan kamu kejutan karena pada dasarnya sejak awal ia tidak mencoba menghadirkan kejutan. Home seperti tidak diberikan ambisi yang begitu besar oleh Dreamworks, melemparkan hal-hal konyol yang memang bukan merupakan hal tabu pada sebuah film animasi tapi disini tidak mereka damping dengan elemen lain yang mampu membuat kamu para penonton untuk klik dengan karakter dan cerita, dan tentu saja berakhir dengan mengagumi mereka.

Home tentu saja akan sangat mudah untuk dinikmati oleh penonton muda tapi dengan standard yang telah diciptakan beberapa film animasi pada unsur cerita sungguh memalukan bagaimana Dreamworks lupa bahwa cerita yang hambar menjadi salah satu hal yang harus mereka hindari sekarang ini. Iya, ini hambar meskipun tidak sepenuhnya membosankan. Visual bekerja dengan sangat baik disini, penuh warna yang memanjakan mata namun sayangnya tidak mampu mendukung karakter-karakter cukup menarik itu untuk bisa mempertahankan atensi penonton.

Home tidak mampu untuk terus membuat kamu untuk tertarik pada apa yang akan Oh dan Tip hadapi selanjutnya, membuat mereka bergerak menuju garis akhir menggunakan banyak komedi sederhana yang hit dan miss sehingga perlahan membuat rasa frustasi terus bertumbuh. Ini yang menjengkelkan karena jika tidak dibantu dengan kualitas visual menawan itu film ini akan berada dikelas yang sama dengan mayoritas animasi direct-to-video, petualangan datar yang gagal menggambarkan berbagai pesan menarik yang ia bawa.

Home bukan sebuah animasi yang kosong pada elemen cerita, ada upaya penggambaran dari pelajaran sederhana seperti sikap pengertian misalnya, lalu pengorbanan dan sikap berani, dan yang paling klasik tentang keluarga, tapi mereka tampil canggung didalam alur cerita, terus meraba-raba pada materi yang ingin mereka gunakan sebagai senjata utama. Ambisius dalam memberikan berbagai pesan tapi tidak disertai dengan eksekusi juga sama ambisiusnya, itu yang menjadi kelemahan terbesar dari Home, dan akhirnya membuat kamu berputar-putar bersama visual dan lelucon tanpa henti yang lama kelamaan akan terasa menjemukan.

Oh, itu belum mengikutsertakan bagaimana karakter juga terasa menjengkelkan, voicework yang mayoritas terasa miss dan tidak menciptakan karakterisasi yang mumpuni karena semata-mata mengandalkan bankability. Permen akan terasa mengasyikkan untuk dikonsumsi jika ia mampu memberikan konsumen rasa yang membuat mereka terus menerus tertarik untuk menikmatinya. Home adalah permen yang tidak memiliki rasa tersebut, visual menawan yang akan mudah memanjakan mata penonton muda bahkan dewasa, tapi usahanya dengan mengandalkan limpahan lelucon untuk membuat kamu duduk manis hingga garis finish ternyata kurang berhasil.
Home%2B(2015)%2Bimage%2Bstills%2B4.jpg

Home%2B(2015)%2Bimage%2Bstills%2B6.jpg

Home%2B(2015)%2Bimage%2Bstills%2B5.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE

The Taking of Tiger Mountain (2014) BluRay + Subtitle Indonesia

taking-tiger-2014.jpg
Film ini berdasarkan kejadian pada peristiwa sebenarnya yang tertulis dalam novel 'Tracks in the Snowy Forest' karya Qu Bo. "The Taking of Tiger Mountain" akan mengisahkan sekelompok kecil dari prajurit yang terpilih untuk masuk kedalam gunung salju untuk mencari para penjahat. Penjahat yang mereka cari sangat berbahaya, disamping itu penjalanan mereka di dalam gunung salju juga tidak mudah.
4_7.jpg

7916945514871891373.jpg

tigermountainpix.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE

Supergirl (2015) Episode 1 + Subtitle Indonesia

supergirl-2015.jpg
Kisah sepupu Superman diawali cerita singkat Kara Zor-El kecil yang dievakuasi oleh ayah dan ibunya ke bumi ketika planet Kryptonite yang mereka huni kiamat dan hancur lebur. Berbeda dengan Superman atau Kal-El, hampir seluruh kenangan kehancuran Kryptonite melekat dalam ingatan Kara.

Namun, setelah dewasa Kara (diperankan oleh Mellisa Benoist) mencoba hidup normal sebagai asisten seorang penerbit yang kikuk, Calista Flockhart. Layaknya pekerja kantoran, Kara ditampilkan sebagai wanita yang super sibuk dan kerap kewalahan menghadapi atasannya.

Singkat cerita, Kara mulai menunjukkan kekuatannya sebagai Supergirl ketika pesawat yang ditumpangi sahabatnya menuju Jenewa mengalami kerusakan mesin. Seketika itu Kara yang berada ditengah kota langsung berlari dan terbang untuk menahan pesawat agar takmenghujam bumi. Spontan aksi heroik Kara mulai jadi perbincangan di berbagai media massa. Karena itu Kara disarankan untuk merahasiakan kekuatan super dan identitasnya dengan mengenakan kostum khusus.

Akhirnya, dibantu oleh rekan seprofesinya dari kantor penerbit tempat dia bekerja, Kara mulaimerancang kostum Supergirl. Mulai dari yang seksi, tanpa sayap, hingga kostum bersayap dengan simbol "S" yang ia kenakan untuk menjaga serangan para penjahat dari dalam dan luar planet bumi. "Ini bukan 'S' yang berarti super, tetapi 'S' ini adalah simbol keluargaku," kata Kara.
supergirl_2015.jpg


LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD


SUBTITTLE

Monday, May 18, 2015

Oddworld Stranger’s Wrath APK 1.0.12

Oddworld-Strangers-Wrath-Copertina
Mungkin maksud Anda adalah: Prepare for the Action Adventure Open world Adventure. Oddworld Stranger’s Wrath.You are the infamous bounty hunter. Prepare to immerse yourself in 20 + hours of action-adventure. In the dusty, undeveloped wastelands of Western Mudos, cantankerous townsfolk find their settlements besieged by belligerent outlaws. Along comes Stranger, a drifter turned bounty hunter, with a unique double-barreled critter-firing crossbow.Stranger’s Wrath has been passionately upgraded for this all-new release with all exciting new controls that make the most of the mobile format and improved visuals throughout. Features: * Fully configurable touch-screen controls let you move & re-size individual buttons to suit your play style * Scalable virtual joystick for fine tuning sensitivity of movement * Explore living towns, lush forests, and massive industrial facilities * Seamlessly transition between first-person shooter and third-person platformer * Scour your surroundings for live ammo * Work with a range of strategies to surprise, stun, lure, blast and bag devious outlaws * Meet incredibly odd, funny and smack-talking townsfolk, enemies and natives * Fight dozens of varied bosses with outlandish arsenals and outrageous names Plus: * Complete “twin-stick” HID gamepad support, including specific control setups for Shield, Moga (HID), XBOX 360, PS3/PS4, and many more * Intuitive touch controls + a redesigned mobile interface make playing & navigating a breeze * Incredible visuals that harness all the advanced graphics capabilities of today’s mobile chipsets * A hilarious script, theatrical soundtrack and compelling storyline with a shocking twist * English, German, Russian, French, Spanish, Italian, Portuguese, Finish, Swedish, and Polish
Siapkan untuk Aksi Petualangan Terbuka dunia petualangan. Oddworld Asing di Wrath.You adalah pemburu hadiah terkenal. Siapkan untuk melibatkan diri dalam 20 + jam aksi-petualangan.
Dalam berdebu, daerah kritis berkembang dari Barat Mudos, warga kota bantahan menemukan pemukiman mereka dikepung oleh penjahat berperang. Seiring datang Asing, drifter berbalik pemburu hadiah, dengan unik berlaras dua makhluk-menembak crossbow.Stranger ini Wrath telah penuh semangat ditingkatkan untuk rilis semua-baru ini dengan semua kontrol baru yang menarik yang membuat sebagian dari format mobile dan peningkatan visual seluruh .

Fitur:
* Kontrol layar sentuh Sepenuhnya dikonfigurasi membiarkan Anda bergerak & ukuran-ulang tombol individu yang sesuai dengan gaya bermain Anda
* Joystick Scalable virtual untuk sensitivitas fine tuning gerakan
* Jelajahi kota-kota yang hidup, hutan lebat, dan fasilitas industri besar
* Mulus transisi antara penembak orang pertama dan orang ketiga platfomer
* Menjelajahi lingkungan Anda untuk amunisi hidup
* Bekerja dengan berbagai strategi untuk mengejutkan, setrum, iming-iming, ledakan dan tas penjahat licik
* Temui sangat aneh, lucu dan memukul-berbicara warga kota, musuh dan pribumi
* Melawan puluhan bos bervariasi dengan persenjataan aneh dan nama keterlaluan
Ditambah:
* Lengkap "kembar-stick" dukungan gamepad HID, termasuk setup kontrol khusus untuk Shield, Moga (HID), XBOX 360, PS3 / PS4, dan banyak lagi
* Kontrol sentuh intuitif + didesain ulang ponsel antarmuka make bermain & navigasi mudah
* Luar biasa visual yang memanfaatkan semua kemampuan grafis canggih chipset mobile saat ini
* Sebuah script lucu, soundtrack teater dan alur cerita yang menarik dengan sentuhan mengejutkan
* Inggris, Jerman, Rusia, Perancis, Spanyol, Italia, Portugis, Finish, Swedia, dan Polandia

LINK DOWNLOAD

ANDRENO
TUSFILES : DOWNLOAD

MALI
TUSFILES : DOWNLOAD

POWERVR
TUSFILES : DOWNLOAD

TEGRA
TUSFILES : DOWNLOAD

Ex Machina (2015) DVDRip + Subtitle Indonesia

ex-machina-2015-poster.jpg

Perkembangan teknologi semakin hari sebenarnya bukan hanya semakin membantu dan memudahkan manusia dalam berbagai aktifitas yang mereka lakukan, karena disisi lain pertumbuhan mereka juga seperti spy atau bahkan alien yang sedang mengintai para manusia untuk suatu saat melakukan invasi dan berada di posisi yang lebih tinggi. Kecemasan pada digital dan teknologi itu yang coba digambarkan oleh Alex Garland dalam debutnya sebagai sutradara, Ex Machina, sebuah sci-fi thriller dengan ide dan materi yang sangat familiar namun sejak awal hingga akhir tidak pernah membuat penontonnya duduk tanpa ditemani provokasi yang bergelora. Well, it’ll leave you breathless.

Caleb (Domhnall Gleeson) merupakan seorang coder yang berhasil memenangkan sebuah kontes dimana hadiahnya berupa kesempatan untuk selama satu minggu berada didalam sebuah kompleks penelitian rahasia milik pria kaya dan jenius bernama Nathan (Oscar Isaac). Kehadiran Caleb bukan sebatas untuk menyaksikan dan mengagumi fasilitas canggih milik Nathan karena ia juga diminta untuk membantu Nathan untuk terlibat pada pengujian seberapa nyata sebuah eksperimen AI yang sedang ia bangun, robot wanita yang ia sebut Ava (Alicia Vikander), yang celakanya justru menghadirkan dilema bagi Caleb lewat sebuah permintaan sederhana untuk tidak menaruh rasa percaya pada Nathan.

Ex Machina berhasil meninggalkan sebuah rasa sesak yang mengasyikkan, sebuah sci-fi yang sesungguhnya sedari sinopsis sangat jelas tidak memberikan kamu materi yang benar-benar baru apalagi segar tapi ditangan Alex Garland (28 Days Later, Sunshine, 28 Days Later, Never Let Me Go, Dredd) berhasil memutar-mutar penontonnya baik itu dari logika, perasaan, hingga emosi dengan cara yang menyenangkan.

Hal langka dari sebuah sci-fi itu bukan hanya daya tarik satu-satunya dari Ex Machina, tapi secara garis besar hal tersebut merupakan kunci dari kesuksesan Ex Machina untuk menjadi sci-fi yang manis tidak hanya ketika ia hadir di layar, ia akan meninggalkan kamu dengan memori yang cantik. Iya, cantik, sepintas tampak seperti melodrama karena karakter terlihat hanya nongkrong bersama tapi dibalik itu ia memberikan kamu kesempatan untuk bermain-main dengan interpretasi liar terhadap isu yang ia berikan.

Pertanyaan yang Alex Garland gunakan disini sederhana, cara ia mengolah materi tersebut juga tidak luar biasa, tapi dengan eksekusi yang begitu presisi pertanyaan moral mengenai konsep kecerdasan buatan serta teori-teori tentang hubungan Tuhan dan manusia bahkan antara pria dan wanita meninggalkan ruang eksplorasi yang begitu terbuka sehingga kesan misterius tidak pernah meninggalkan penonton tanpa didampingi thrill yang menggigit. Ex Machina tidak hanya melemparkan pertanyaan dan mempersilahkan penonton untuk mengamati, ia memaksa secara halus kita untuk terlibat dan terjebak lebih jauh dalam teka-teki penuh sensasi mumpuni.

Itu yang mengejutkan karena pada dasarnya Ex Machina hanyalah sebuah drama kecil tapi hasil yang ia berikan berada di level yang sama bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa sci-fi blockbuster dengan budget super besar. Keunggulan itu tercipta karena Alex Garland mampu menjaga tiga bagian yang di sebutkan diawal tadi untuk berjalan bersama, serupa seperti yang dilakukan oleh Spike Jonze di Her, pertanyaan sederhana dalam ide yang abstrak tapi ia eksplorasi dengan dengan dinamis, memprovokasi tapi dengan tampilan seksi sehingga kerumitan itu tidak membingungkan dan mengurangi ketertarikan kita pada apa yang akan terjadi selanjutnya, malah sebaliknya, lapisan-lapisan yang terkontrol membuat pertanyaan utama terus bertarung di pikiran penontonnya, dari obsesi bahkan manipulasi yang dibeberapa titik bahkan mampu membuat penontonya bertanya bagaiman jika ini bukan fiksi?

Penampilan dari aktor juga tidak kalah menarik, Domhnall Gleeson membuat kita bertanya-tanya tentang emosi miliknya, Alicia Vikander menghadirkan tipu muslihat dan daya tarik yang powerful, begitupula dengan kinerja Oscar Isaac yang begitu energik dan menjadi salah satu senjata untuk mengusir rasa monoton untuk hadir didalam cerita yang memilih berjalan dengan tempo yang tenang itu. Permainan psikologi yang di set-up oleh Alex Gartland berhasil di jalankan dengan baik oleh tiga pemeran utama itu, dan itu masih belum menghitung Sonoya Mizuno yang tampil efektif sebagai Kyoko. Hal yang sama juga akan kamu temukan di sisi teknis, tidak megah tapi berhasil menyatu dengan manis bersama cerita, efek visual yang dimiliki oleh Ex Machina terasa mulus terutama pada karakter Ava, begitupula dengan score yang terasa haunting.

Ex Machina adalah sebuah kemasan yang selalu di inginkan oleh para pecinta sci-fi, mempermainkan mereka dengan ide terkait sains tapi tidak semata-mata terpaku pada hal tersebut sehingga mereka tidak hanya dipermainkan ketika film tersebut hadir di layar, mereka pulang dengan pertanyaan menarik hasil provokasi yang baru saja mereka saksikan. Seperti Her yang tampil dengan thrill yang menegangkan, Ex Machina merupakan penggambaran yang mampu mempermainkan serta menghantui pikiran dan perasaan penonton secara bersamaan dan sama baiknya, sebuah sci-fi yang memutar-mutar ide klasik tentang evolusi kecerdasan buatan dengan cara yang manis dan menawan. Segmented.

machina_a.jpg
ex-machina-2015-09.jpg
Ex-Machina-Download-Wallpapers.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE


Chappie (2015) WEB-DL + Subtitle Indonesia

chappie-2015-dl.jpg

Sebuah kalimat klasik mengatakan bahwa mempertahankan sesuatu yang telah berhasil anda dapatkan akan selalu lebih sulit ketimbang perjuangan ketika anda sedang berupaya untuk meraihnya. Hal tersebut yang kini sedang dialami oleh Neill Blomkamp ketika enam tahun lalu pria asal Afrika Selatan itu berhasil mencuri perhatian skala besar lewat District 9 (empat nominasi Oscars) yang merupakan debut feature film Blomkamp, namun empat tahun kemudian kualitasnya mulai dipertanyakan ketika Elysium hanya sebatas menjadi sebuah sci-fi standard yang kurang dinamis. So, bagaimana dengan film ketiganya ini? Chappie: charming and pall pandemonium pie.

Tindakan kejahatan tidak lagi menjadi sesuatu yang mencemaskan bagi penduduk di kota Johannesburg karena berkat penemuan pria bernama Deon Wilson (Dev Patel) aksi kriminal dapat dimusnahkan dengan cepat. Deon berhasil menciptakan robot yang dapat digerakkan dengan sistem untuk kemudian berurusan dengan para penjahat, rancangan yang berhasil membuat perusahaan tempat ia bekerja Tetra Vaal yang berada dibawah komando Michelle Bradley (Sigourney Weaver) menjadi mitra yang begitu dicintai oleh polisi.

Namun ternyata didalam Tetra Vaal juga telah lahir sumber masalah yang seolah menanti waktu yang tepat untuk meledak. Yang pertama berasal dari pria bernama Vincent Moore (Hugh Jackman) yang merasa sakit hati karena proyek tandingan yang ia namai Moose mati suri akibat ide cemerlang milik Deon tadi. Yang kedua berasal dari momen ketika Deon ingin menjadikan robot-robot tersebut lebih “manusia” namun ditolak oleh Michelle, hal yang kemudian menyebabkan Deon nekat untuk melakukan eksperimen ilegal dengan memanfaatkan sebuah robot yang telah rusak.

Celakanya dalam perjalanan pulang Deon bertemu dengan tiga penjahat, Ninja (Watkin Tudor Jones/Ninja), Yolandi (Yolandi Visser), dan Yankie (Jose Pablo Cantillo) yang memaksa Deon melakukan program ulang pada robot yang kemudian bernama CHAPPiE (Sharlto Copley) itu agar dapat bekerja dibawah kendali mereka.

Oke, mari buka review ini dengan menggunakan kalimat di paragraf pertama tadi, charming and pall pandemonium pie. Chappie memang merupakan kemasan yang cukup lemah, itu sangat jelas dan tidak peduli seberapa besar rasa kagum anda pada pesona yang mampu Neill Blomkamp suntikkan kepada tokoh utama miliknya itu anda akan merasakan sebuah grafik menurun yang ia tunjukkan ketika semakin menjauh dari garis start. Penyebabnya? Sangat sederhana sebenarnya dimana Neill Blomkamp seperti kembali melakukan daur ulang pada apa yang pernah ia lakukan di dua film terdahulunya.

Pondasi utamanya memang sebuah film pendek berjudul Tetra Vaal namun ini seperti meminjam beberapa bagian kecil dari District 9, meminjam beberapa bagian lagi dari Elysium, lalu kombinasikan mereka bersama beberapa materi baru yang meskipun tidak begitu segar namun celakanya mampu menciptakan arena bermain yang menarik. Ya, tidak begitu segar, manusia menciptakan teknologi, lalu setelah itu manusia berada dibawah ancaman teknologi dengan kemampuan immortality, namun secara mengejutkan isu klasik dari film sci-fi itu tidak terasa menjengkelkan disini.

Hal tersebut tercapai berkat keputusan Neill Blomkamp sendiri yang sejak awal seperti ingin menjejali cerita dengan beberapa konflik dan isu kecil, dari isu kesadaran manusia, jiwa dan moralitas, jealousy, persaingan, persahabatan, pendidikan, hingga puncaknya kasih sayang yang diperoleh seorang anak dari orangtua mereka, terutama ibu. Hal terakhir itu benar-benar mempesona disini yang jika sejak awal telah mampu membuat anda terikat dengannya maka akan semakin memudahkan anda untuk menikmati sisi indah dari Chappie.

Ya, itu adalah cara termudah untuk membuat Chappie terlihat mempesona karena yang eksis disekitarnya adalah sebuah perpaduan antara petualangan dinamis bersama kekacauan konyol yang juga berada di zona abu-abu. Benar, kekacauan yang konyol, meskipun tidak hadir dalam kuantitas yang besar namun kualitas yang mereka miliki punya potensi untuk mampu meninggalkan impresi yang cukup mengganggu. Salah satu masalah terbesar dari film ini adalah ketika Neill Blomkamp seperti rakus atau terlalu berambisi untuk menjadikan agar isu-isu yang ia bawa tadi membekas di memori penonton. Hasilnya adalah pergeseran warna cerita yang terasa sangat tajam, dan celakanya bukan hanya terjadi satu atau dua kali, seperti contoh termudah antara komedi dan drama dimana dua bagian tersebut seperti digantung di dua tiang yang berbeda.

Dampak lainnya juga cukup signifikan, cerita melompat sesuka hati antara drama dan komedi sehingga menghalangi karakter untuk bersinar, bahkan simpati dan empati yang saya rasakan hanya berasal dari isu orangtua dan anak, di bagian lain sulit untuk merasakan hadirnya intimitas bahkan rasa peduli yang benar-benar kuat pada apa yang akan terjadi selanjutnya. Komposisi cerita yang ia miliki memang cukup kacau, dan daya tarik di beberapa elemen juga memiliki potensi yang besar untuk perlahan memudar, tapi meskipun tidak super lezat Chappie pada akhirnya berhasil menjadi sebuah kue yang terasa enak.

Nilai positif berasal pada kemampuan Neill Blomkamp menjaga pesona karakter utama di tengah hiruk-pikuk absurditas yang ia bentuk disekelilingnya. Karakter Chappie punya appeal yang mampu membuat penonton terikat dengan perjuangannya dalam berkenalan dengan dunia, sembari berjalan mondar-mandir ia juga mampu merangkul berbagai isu kecil tadi untuk setidaknya tertangkap oleh penonton meskipun tidak semua ia dorong untuk bergerak terlalu dalam. Hal menarik lainnya adalah meskipun lemah di cerita tapi Blomkamp masih tampil kuat ketika mengarahkan masalah kontemporer untuk bergerak penuh energi, sokongan sisi teknis juga oke seperti kombinasi visual dan score misalnya yang sangat efektif memompa tensi dan menyuntikkan rasa dinamis kedalam gerak cerita.

Seandainya Neill Blomkamp mau untuk sedikit menekan ambisinya pada kuantitas isu yang terlalu gemuk itu, mungkin Chappie akan lebih mudah untuk menjangkau hati banyak penonton, beberapa diantara mereka juga faktanya telah ia gunakan di dua film terdahulu. Jika ia memberikan push yang lebih dalam pada isu relationship anak dan orangtua hasilnya mungkin akan lebih baik, karena disamping Chappie punya pesona yang mumpuni sebagai seorang anak kecil yang sedang belajar mengenal kejamnya dunia karakter orangtua yang dimainkan oleh Yolandi Visser juga cukup mampu memancarkan kasih sayang orangtua, walaupun masih mentah. Dan well ini akan terkesan kasar tapi selain Sharlto Copley dan Yolandi tidak ada pemeran lain yang tampil menarik, Ninja tampil kaku, Sigourney Weaver hanya pemanis, Dev Patel seperti kehilangan momentum di bagian tengah cerita, dan Hugh Jackman kurang berhasil menjadi villain dan kehadirannya lebih tampak seperti tamu yang tidak diundang.

Overall, Chappie adalah film yang cukup memuaskan. Ekpektasi sempat meningkat ketika kemunculan berita bahwa Neill Blomkamp akan mengendalikan film terbaru Alien, namun Chappie ternyata tidak berhasil duduk sejajar dengan District 9 walaupun setidaknya ini mampu memberikan grafik naik bagi Blomkamp setelah Elysium. Script terlalu empuk namun celakanya memiliki isi yang tidak sesederhana sinopsis miliknya, namun dengan eksekusi yang cerdik Neill Blomkamp mampu mengarahkan materi yang sangat familiar tadi menjadi sebuah mess adventure yang bergerak dinamis sehingga mampu menjaga minus konyol miliknya untuk hanya mengganggu namun tidak merusak. Seandainya ia tidak terlalu rakus dengan mencoba melakukan banyak hal Chappie dapat meninggalkan penontonnya dengan impresi yang lebih mengagumkan. Guys, if you are lucky enough to have a parent or two alive on this planet, call them!
maxresdefault3.jpg

SJC_0077-0430_comp_marketingFrames_nativ

chappie-action-xlarge.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE

Thursday, May 14, 2015

CPM Adhexa untuk Penghasil Dollar Blog

Hallo sob, pada artikel sebelumnya saya pernah membahas mengenai daftar program ppc terbaik di indonesia. Masih dengan tema yang sama sob, kali ini saya akan menjelaskan salah satu program advertiser untuk menambah penghasilan blog anda. 
Baca juga :
Perbedaan Publisher Iklan Berbasis PPC dan CPM untuk Blog Anda
Daftar PPC Indonesia Terbaik dan Terpercaya untuk Blog Anda 
Seperti yang sudah kita ketahui dari artikel sebelumnya, CPM merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan dari blog kita. Salah satunya adalah "Adhexa".
Adhexa merupakan salah satu publisher cpm yang memberikan dan menjanjikan pembayaran tinggi hingga 200% dibandingkan dengan cpm lainnya. Sedikit gambaran mengenai adhexa memiliki dashboard yang dinamis. Pada sisi kiri anda bisa melihat menu Dashboard, Ad Tags, Refferals, Blocked List dan Payment. Sedangkan untuk menu Live Earning berisi Current Balance, Total Money Paid dan lain-lain.
Lalu bagaimana dengan Pembayarannya? Tenang, adhexa bisa di bilang salah satu cpm yang tidak banyak neko-neko. Pasalnya adhexa akan memberikan bayarannya jika penghasilan anda sudah mencapai $5 dengan system Net 7 hari / seminggu menggunakan Paypall dan Skrill. Cukup baik hati bukan?  

Kelebihan Adhexa

  1. Pendaftaran sangat mudah dan tanpa review. Sekali daftar bisa langsung di approve.
  2. Cpm rate tergolong tinggi bekisar $0.30 - $.60.
  3. Pembayaran melalui paypal dengan minimal payout $5.
  4. Load iklan terbilang cepat.

Prosedur Iklan Adhexa

  1. Kita dapat meletakan maximal 3 iklan per halaman, jika lebih iklan akan otomatis di block.
  2. Kode iklan dapat otomatis mengoptimalkan penawaran dan pembayaran tertinggi.
  3. Proses optimasi akan memakan waktu sekitar 72 jam. (Wah, lama juga ya.. tapi gpp lah dari pada manyun..hehhe)
Gimana, langsung coba ada di Adhexa.com.

American Sniper (2014) BluRay + Subtitle Indonesia

american-sniper.jpg

“American Sniper” merupakan cerita dari kisah nyata US Navy SEAL, bernama Chris Kyle. Nama Chris Kyle sangat melegenda, karena dengan kehebatan dan kelihaian menembaknya dia sampai memiliki julukan “Al-Shaitan” atau “The Devil” dari Irak.

Suatu ketika Chris Kyle di hadapkan dengan posisi dan kondisi mengintai seorang pria yang diduga teroris, tiba-tiba saja menghilang dan yang muncul adalah seorang wanita yang memberikan sebuah misil kepada seorang anak.

Dalam kondisi ini, Chris Kyle dihadapkan pada perdebatan batin karena ingatannya terhadap kelahiran anaknya yang membuat dia untuk harus menembak anak tersebut atau membiarkannya berlari menyerang ke camp teman-temannya.


AMERICAN-SNIPER.jpg

United_States_Navy_SEALs_624-1024x731.jp

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD

SUBTITTLE

Fury (2014) BluRay + Subtitle Indonesia

fury-2014-br.jpg

Menciptakan sebuah film action yang berisikan aksi tembak disana-sini dan kemudian menghasilkan kehancuran skala besar itu sekarang ini terasa sangat mudah, terlebih dengan teknologi yang semakin berkembang. Yang sulit adalah bagaimana jika mereka dikemas sama menariknya namun juga memberikan hiburan yang bukan hanya sekedar lewat, hiburan yang unforgettable, tampil elegan dengan sedikit kesan misterius, meskipun ikut memberikan tugas yang jauh lebih besar untuk mereka kendalikan dan selesaikan. Fury, understated raw action flick.

Koalisi anti-Jerman mulai mencoba memberikan tekanan pada Nazi pada Perang Dunia ke 2, dan upaya mereka untuk menghentikan agresi Nazi tersebut adalah dengan mencoba bergerak dan menaklukkan satu persatu kota yang berada disekitar mereka. Ada empat tank yang bertugas bergerak di garis terdepan, salah satunya adalah M4 Sherman yang dinamai Fury, berisikan empat orang pria yang sudah lama berjuang bersama di medan tempur, Boyd Swan (Shia LaBeouf), Trini Garcia (Michael Peña), Grady Travis (Jon Bernthal), dibawah komando Don Collier (Brad Pitt), atau yang lebih dikenal dengan panggilan Wardaddy.

Fury sendiri sebenarnya baru saja kehilangan salah satu anggotanya, yang kemudian memaksa Wardaddy dan rekan-rekannya menerima seorang anggota baru, tentara bernama Norman Ellison (Logan Lerman), prajurit yang faktanya tidak pernah dilatih untuk menggunakan senjata karena selalu bertugas dengan kertas dan alat tulis. Wardaddy mencoba merubah Norman menjadi prajurit yang lebih kuat, namun keputusannya tersebut justru menimbulkan gesekan dan masalah baru yang harus mereka hadapi, bukan hanya antara dirinya dan Norman, namun ikut melibutkan anggota Fury.

Film yang sempat dianggap menjadi salah satu contender kuat di awards season jauh sebelum ia dirilis ini bisa dikatakan menjadi sebuah “pesta” bertemakan peperangan. Ya, pesta, penonton diajak oleh David Ayer untuk menyaksikan hal-hal mengerikan yang terjadi pada Perang Dunia ke 2, dari pria-pria macho yang seolah tidak pernah merasa takut dengan kematian demi meraih dan mempertahankan harga diri bangsanya, kekacauan dan kekerasan dalam tampilan “kotor” yang tidak malu-malu bermain dengan darah, mayat-mayat yang telah membusuk, sikap kemanusiaan, hingga gejolak mental dari para karakter lengkap dengan bumbu-bumbu kecil terkait persahabatan hingga cinta.

Tampak gemuk memang, tapi faktanya fokus dari Fury sendiri terasa sangat sempit, dan keputusannya untuk seolah bermain aman juga menjadi penyebab Fury tidak berhasil meraih kemungkinan maksimal yang mereka miliki. Fury adalah film action yang tampil berani dalam menggambarkan kekacauan pada medan peperangan, tapi tampil kurang berani pada teknik bercerita. Terkesan sangat berhati-hati, semua elemen seperti dijaga untuk tidak bergerak terlalu jauh, tidak melebar terlalu luas, dengan urutan alur yang berhasil dijaga untuk tetap intens dan padat itu fokus seperti terus menerus ditujukan pada perkembangan karakter itu sendiri, aksi bertahan hidup yang harus mereka lakukan dengan kemungkinan mati dan terbunuh yang sama besarnya.

Keputusan David Ayer untuk membangun petualangan dengan bertumpukan pada character driven terhitung berhasil memang, ada emosi yang bukan hanya hadir dari karakter utama namun juga karakter pendukung, tidak kuat tapi ada daya tarik pada cara mereka berhadapan dengan tragedi, tekanan mental, rasa lelah, dan sesekali kombinasi mereka terasa provokatif. Yang menjadi masalah adalah dengan sikap hati-hati dan tidak ingin bermain terlalu jauh tadi menjadikan Fury sering memberikan pengulangan pada narasi, meskipun berisikan materi yang berhasil memberikan kejutan-kejutan menarik tapi perlahan seperti membuka masuk rasa frustasi pada karakter untuk berpindah menuju penonton.

Tidak melelahkan memang, apalagi membosankan, tapi dengan cara ia berjalan yang tergolong lambat itu ada situasi monoton di beberapa titik cerita, dan ketiadaan upaya untuk membakar cerita dengan menekankan isu-isu tajam seperti misalnya patriotisme menyebabkan Fury seperti bermain tarik dan ulur dengan penonton, kita seperti dibuat menanti-nanti apa yang akan terjadi pada karakter yang bergerak juga tanpa disertai sebuah kejelasan yang kuat pada pesan yang ia bawa, ambigu, ia terlalu menarik untuk ditinggalkan, tapi beberapa minus diatas tadi membuat penonton malas atau tidak bisa untuk mencoba terlibat lebih jauh. Hal tersebut yang cukup disayangkan hadir pada Fury, upaya untuk tampil misterius justru sering menghalangi kenikmatan yang lebih besar datang menghampiri penontonnya.

Dari hal teknis ini kuat, sebut saja gambar-gambar yang terasa presisi dalam menggambarkan kehancuran itu, termasuk permainan ruang sempit didalam tank yang berhasil menjadikan penonton seolah ikut berada disana bersama karakter, belum lagi keterlibatan score dari Steven Price yang sukses membuat penonton terombang-ambing bersama atmosfir cerita. Hal-hal tadi tidak pernah berhenti menjadikan Fury terasa menarik, tapi sayangnya keberadaannya tidak dominan akibat cerita yang kurang dinamis itu, Fury pernah tampil brutal dan menyenangkan, tapi ia juga pernah terasa stuck, Fury tidak pernah gagal memberikan kejutan pada penonton, tapi ia juga sering membuat penonton menunggu bersama gambar-gambar yang seperti kehilangan energi di momen tenang itu.

Namun dengan segala plus dan minus tadi Fury mungkin telah menjadi salah satu film yang akan sulit untuk saya lupakan. Pahit dan manis yang ia berikan seimbang, scene terakhir yang secara konstan bergerak menjauh keatas itu juga bisa menjadi salah satu momen paling memorable tahun ini, dan faktor lainnya adalah kinerja divisi akting yang memberikan kejutan menyenangkan.

Narasi memang menghalangi kita untuk merasa terlibat dengan mereka, tapi mereka punya pesona yang tampil efektif. Brad Pitt memberikan performa yang solid, ia juga mampu menggerakkan cerita yang bertumpu pada karakter itu, tapi kejutan justru hadir dari bagian pendukung. Shia LaBeouf tampil mengesankan, dilema moral yang ia alami terus hidup didalam sorot matanya, sedangkan bintang utamanya adalah Logan Lerman, puppy becomes a monster tergambarkan dengan impresif, tekanan yang ia alami tergambarkan dengan baik ketika ia takut dan marah. And Emma (Alicia von Rittberg) is attention stealer. Oh, dear.

Overall, Fury adalah film yang cukup memuaskan. Fury seperti sebuah daging yang dipanggang oleh seorang koki yang iseng, terkadang ia menyalakan api dalam kuantitas besar, tapi sering pula ia mengecilkan api tadi hingga mendekati titik minimal. Punya daya tarik yang konsisten hidup hingga akhir, adegan aksi yang intens dan beberapa terasa memukau, penampilan divisi akting yang kuat, tapi keputusannya untuk tampil sedikit misterius terutama pada sektor cerita sering meruntuhkan gelora yang ia miliki untuk membuat penonton terjebak dan terpaku jauh lebih dalam didalam pesta ini bersamanya.
Sumber
Fury%2B(2014)%2Bimage2.jpg

Fury%2B(2014)%2Bimage1.jpg

Brad-Pitt-and-Logan-Lerman-in-Fury-2014.

LINK DOWNLOAD

UPFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE

Fatal Frame (2014) BluRay + Subtitle Indonesia

fatal-frame.jpg

Fatal Frame, yang pasti sudah tidak asing lagi bagi anda para penggemar game konsol, khususnya PS2, karena Fatal Frame merupakan salah satu game yang dirilis untuk konsol besutan Sony tersebut. Bagaimana cerita didalam film seram dari Jepang ini? Akankah kisah didalamnya murni adaptasi dari game story? Ataukah berbeda secara keseluruhan?

Film ini berkutat tentang kejadian-kejadian misterius di sebuah asrama sekolah terpencil di kaki gunung. Aya Tsukimori adalah salah satu dari murid yang tinggal di asrama wanita di sekolah tersebut. Kejadian-kejadian aneh mulai muncul saat beberapa gadis yang juga menghuni asrama tersebut melihat sosok yang muncul di beberapa bagian asrama. Gadis tersebut sangat mirip dengan Aya. Yang lebih mengerikan dan misterius, gadis-gadis yang mengaku melihat sosok misterius tersebut, satu persatu mulai menghilang secara misterius juga.

Suatu hari seorang gadis bernama Michi Kazato mengaku melihat temannya yang bernama Kasumi menghilang, Michi pun curiga aya yang melakukan atau menjadi penyebab hilangnya Kasumi. Michi pun segera menanyakannya pada Aya namun tidak menemukannya.

Di lain waktu, mayat Kasumi yang hilang tersebut ditemukan tenggelam. Tidak lama kemudian, Michi pun melihat sosok yang mirip Aya tersebut dan menghampiri Michi, Aya yang mengetahui hal tersebut berusaha menolongnya karena ia beranggapan bahwa hanya ialah yang harus dan mungkin bisa menghentikan hantu tersebut. Mampukah Aya menolong Michi? Akankah terror tersebut berhasil dihentikan?

Dari sinopsis film Fatal Frame diatas tadi, anda akan menyadari ada banyak perbedaan cerita dengan versi game, kan? Ya, anda benar, karena film horror Jepang ini merupakan adaptasi dari cerita novel karangan Eiji Otsuka. Anyway jika anda pernah memainkan game ini di PS2, anda pasti pernah merasakan bagaimana sensasi bermain game Fatal Frame, dengan kamera bernama Obscura, seorang gadis berpetualang di rumah kosong yang tentu saja sangat angker, hasil kamera tersebut berisi penampakan-penampakan makhluk menyeramkan di sepanjang permainan.
Sumber
3fef69287398.png

Gekijo-ban.Zero.aka.Fatal.Frame.2014.BD.

fatal-frame-zero-6.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD

SUBTITTLE : DOWNLOAD

Assalamualaikum Beijing (2014) WEBRip

assalamualaikum-beijing.jpg

Sehari sebelum pernikahan dilangsungkan, Asmara (Revalina S Temat) mendapatkan kenyataan pahit bahwa kekasihnya, Dewa (Ibnu Jamil) ternyata sempat berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita (Cynthia Ramlan). Walau Dewa memohon agar pernikahan tetap dilanjutkan, Asma terlanjur patah hati. Terlebih, hubungan sekali yang dilakukan ternyata membuahkan janin. Anita hamil.

Asma pun menerima tawaran pekerjaan di Beijing. Peluang yang didapatkan lewat bantuan Sekar (Laudya Cynthia Bella) dan Ridwan (Deddy Mahendra Desta), suaminya. Di Beijing Asma bertemu Zhongwen (Morgan Oey), lelaki tampan yang memperkenalkannya akan legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunan. Kebaikan dan perhatian Zhongwen, membuat Asma perlahan membuka hati. Walaupun sempat gamang ketika Dewa menyusulnya ke Beijing.
10351593_10154822930385422_7686879773299

salam_beijing2.jpg

salam_beijing.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD

The Social Network (2010) BluRay + Subtitle Indonesia

the-social-network.jpg
The Social Network bukanlah The Curious Case of Benjamin Button (2008), dimana setiap penontonnya dapat memandang kagum sekaligus terhanyut atas penggunaan special effects yang terdapat di sepanjang film drama romantis tersebut. The Social Network juga bukanlah Fight Club (1999), Panic Room (2002) atau Zodiac (2007) yang mampu memberikan intensitas ketegangan yang tinggi ketika penonton menyaksikan film-film tersebut. Sama sekali tidak ada darah, adegan percintaan yang romantis maupun misteri sebuah kejahatan yang harus dipecahkan di dalam naskah cerita The Social Network.

Film ini berkisah mengenai bagaimana Facebook dibentuk dan pengaruhnya pada kehidupan para penciptanya. Berpotensi membosankan, namun David Fincher berhasil membuktikan di tangan seorang jenius, naskah cerita yang memiliki premis datar dapat menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik. Kredit keberhasilan tersebut sebenarnya tidak dapat hanya diemban oleh David Fincher secara keseluruhan.

Mengadaptasi sebuah buku berjudul The Accidental Billionaires: The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money, Genius, and Betrayal karya Ben Mezrich menjadi sebuah naskah film yang dipenuhi oleh berbagai dialog-dialog pintar, adalah Aaron Sorkin (Charlie Wilson’s War, 2007) yang membantu Fincher dalam memenuhi pencapaian memuaskannya di The Social Network. Kerjasama Fincher dan Sorkin inilah yang kemudian membuat The Social Network menjadi sebuah film yang dipenuhi dialog namun berjalan cepat, penuh intrik dan penampilan terbaik para jajaran pemerannya.

The Social Network sendiri menggambarkan bagaimana Facebook dimulai atas dasar ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) ketika membuat sebuah situs internet dalam usahanya untuk melepaskan amarahnya pada Erica Albright (Rooney Mara), mantan pacarnya yang baru saja memutuskan dirinya malam itu. Mark tentu tidak akan menyangka situs yang dibuatnya tersebut memperoleh banyak perhatian dari seluruh mahasiswa Harvard University.

Begitu besarnya perhatian yang diperoleh oleh situs buatan Mark, ia kemudian ditawari sebuah proyek untuk membuat sebuah situs jejaring sosial untuk menghubungkan setiap mahasiswa Harvard oleh Cameron dan Tyler Winklevoss (Armie Hammer dan Josh Pence). Tanpa disangka, Mark kemudian mengembangkan ide tersebut dan justru menjadikannya sebuah situs yang kelak akan dikenal sebagai Facebook. Hal ini tentu saja membuat Cameron dan Tyler Winklevoss menjadi murka karena menganggap Mark telah mencuri ide brilian mereka. Apalagi setelah diluncurkan untuk publik, Facebook ternyata mampu meraih banyak peminat dalam waktu yang cukup singkat.

Di saat yang sama, Facebook kemudian tumbuh menjadi sebuah perusahaan dengan masa depan yang cerah. Pertumbuhan Facebook sendiri kemudian mempengaruhi hubungan Mark dengan sahabatnya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield), yang juga terdaftar sebagai salah satu pendiri Facebook. Berbagai masalah pribadi dan hukum inilah yang kemudian mewarnai Facebook dalam perkembangannya menjadi salah satu situs internet terbesar di dunia.

Menit-menit terbaik The Social Network berada pada 10 menit awal film ini, sebuah adegan percakapan antara karakter Mark Zuckerberg dengan karakter calon mantan pacarnya, Erica Albright, yang sepertinya ingin menjelaskan kepada setiap penonton film ini bahwa The Social Network adalah sebuah drama yang dipenuhi oleh dialog-dialog tajam beralur cepat serta memperkenalkan tokoh utama film ini yang digambarkan sebagai seorang yang jenius namun memiliki ‘ketidakmampuan’ dalam mengelola hubungan sosial yang baik dengan sekitarnya. Permasalahan inilah yang nantinya akan terus dieksplorasi oleh Fincher lewat karakter Mark Zuckerberg.

Naskah yang dituliskan oleh Aaron Sorkin memang fantastis. Cerita yang ia tuliskan bukan hanya mengenai proses terbentuknya Facebook dan berbagai masalah yang menimpa sang pendirinya seiring semakin populernya situs jejaring sosial tersebut. Secara lebih mendalam, The Social Network mampu menyentuh berbagai isu mengenai ambisi, harapan, persahabatan, pengkhianatan dan balas dendam di dalam perjalanan ceritanya. Yang semakin membuat naskah ciptaan Sorkin menjadi begitu mempesona adalah seluruh kisah yang ia gambarkan ia tuangkan melalui dialog-dialog yang diucapkan oleh setiap karakter di The Social Network. Hal ini juga yang menjadikan karakterisasi setiap karakter yang ada di dalam jalan cerita menjadi sangat kuat dan menonjol satu sama lain.

Sayangnya, menjelang bagian akhir, kisah The Social Network perlahan terasa sebagai sebuah kisah yang melelahkan dan diisi dengan adegan-adegan yang terlalu biasa jika dibandingkan dengan adegan-adegan dari jalan cerita yang sebelumnya telah dipaparkan di bagian awal. Perhatian naskah cerita yang awalnya berpusat pada karakter Mark Zuckerberg juga terpecah kepada beberapa karakter pendukung yang sebenarnya tidak terlalu perlu untuk digambarkan secara detil. Walau begitu, secara perlahan, naskah karya Sorkin kemudian berhasil meningkatkan kembali intensitasnya untuk sebuah ending yang cukup memuaskan.

Dari departemen akting, Fincher melakukan sebuah keputusan yang sangat baik untuk memberikan peran utama di film ini kepada Jesse Eisenberg. Selain memiliki beberapa ciri fisik yang mirip dengan Mark Zuckerberg, arahan Fincher ternyata mampu membuat Eisenberg tampil cemerlang sebagai seorang yang memiliki otak brilian namun memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam bersosialisasi dengan berbagai karakter manusia yang ada di sekitarnya. Penampilan Eisenberg di The Social Network merupakan salah satu penggambaran karakter terbaik yang ada di sepanjang tahun ini.

Tidak hanya Eisenberg, sebenarnya, yang melakukan tugasnya dengan sangat baik. Jajaran pemeran pendukung lainnya juga berhasil menghidupkan setiap karakter yang mereka mainkan dan mendukung performa Eisenberg dalam menampilkan karakter Mark Zuckerberg. Yang paling menyita perhatian, mungkin, adalah aktor sekaligus penyanyi, Justin Timberlake, yang semakin membuktikan bakatnya yang terus terasah dalam dunia akting. Sebagai Sean Parker, salah seorang pendiri Napster, Timberlake tampil meyakinkan sebagai karakter yang meragukan untuk dipercaya namun memiliki visi yang cukup meyakinkan dalam dunia bisnis.

Adalah sangat mengagumkan untuk melihat The Social Network secara keseluruhan untuk kemudian berkata bahwa David Fincher mampu mengeluarkan berbagai hal terbaik dari sebuah jalinan kisah yang cenderung datar tanpa adanya intrik yang terlalu mengikat seperti yang digambarkan di dalam jalan cerita film ini. Naskah tulisan Aaron Sorkin yang berisi banyak dialog cerdas dan tajam memang sangat membantu, namun Fincher adalah kunci kesuksesan film ini.

Arahannya mampu mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari setiap pemerannya sekaligus menghidupkan jalan cerita The Social Network menjadi sebuah jalan cerita yang sangat menarik. Durasi film ini memang sedikit terlalu panjang akibat adanya beberapa adegan yang tidak terlalu perlu untuk ditampilkan, namun secara keseluruhan, The Social Network mampu berdiri sebagai salah satu film terbaik tahun 2010 lalu.
Sumber
social.jpg

2010_the_social_network_012.jpg

1157483.jpg

LINK DOWNLOAD

USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD

SUBTITTLE : DOWNLOAD