The Social Network bukanlah The Curious Case of Benjamin Button
(2008), dimana setiap penontonnya dapat memandang kagum sekaligus
terhanyut atas penggunaan special effects yang terdapat di sepanjang
film drama romantis tersebut. The Social Network juga bukanlah Fight Club (1999), Panic Room (2002) atau Zodiac
(2007) yang mampu memberikan intensitas ketegangan yang tinggi ketika
penonton menyaksikan film-film tersebut. Sama sekali tidak ada darah,
adegan percintaan yang romantis maupun misteri sebuah kejahatan yang
harus dipecahkan di dalam naskah cerita The Social Network.
Film ini berkisah mengenai bagaimana Facebook dibentuk dan pengaruhnya pada kehidupan para penciptanya. Berpotensi membosankan, namun David Fincher berhasil membuktikan di tangan seorang jenius, naskah cerita yang memiliki premis datar dapat menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik. Kredit keberhasilan tersebut sebenarnya tidak dapat hanya diemban oleh David Fincher secara keseluruhan.
Mengadaptasi sebuah buku berjudul The Accidental Billionaires: The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money, Genius, and Betrayal karya Ben Mezrich menjadi sebuah naskah film yang dipenuhi oleh berbagai dialog-dialog pintar, adalah Aaron Sorkin (Charlie Wilson’s War, 2007) yang membantu Fincher dalam memenuhi pencapaian memuaskannya di The Social Network. Kerjasama Fincher dan Sorkin inilah yang kemudian membuat The Social Network menjadi sebuah film yang dipenuhi dialog namun berjalan cepat, penuh intrik dan penampilan terbaik para jajaran pemerannya.
The Social Network sendiri menggambarkan bagaimana Facebook dimulai atas dasar ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) ketika membuat sebuah situs internet dalam usahanya untuk melepaskan amarahnya pada Erica Albright (Rooney Mara), mantan pacarnya yang baru saja memutuskan dirinya malam itu. Mark tentu tidak akan menyangka situs yang dibuatnya tersebut memperoleh banyak perhatian dari seluruh mahasiswa Harvard University.
Begitu besarnya perhatian yang diperoleh oleh situs buatan Mark, ia kemudian ditawari sebuah proyek untuk membuat sebuah situs jejaring sosial untuk menghubungkan setiap mahasiswa Harvard oleh Cameron dan Tyler Winklevoss (Armie Hammer dan Josh Pence). Tanpa disangka, Mark kemudian mengembangkan ide tersebut dan justru menjadikannya sebuah situs yang kelak akan dikenal sebagai Facebook. Hal ini tentu saja membuat Cameron dan Tyler Winklevoss menjadi murka karena menganggap Mark telah mencuri ide brilian mereka. Apalagi setelah diluncurkan untuk publik, Facebook ternyata mampu meraih banyak peminat dalam waktu yang cukup singkat.
Di saat yang sama, Facebook kemudian tumbuh menjadi sebuah perusahaan dengan masa depan yang cerah. Pertumbuhan Facebook sendiri kemudian mempengaruhi hubungan Mark dengan sahabatnya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield), yang juga terdaftar sebagai salah satu pendiri Facebook. Berbagai masalah pribadi dan hukum inilah yang kemudian mewarnai Facebook dalam perkembangannya menjadi salah satu situs internet terbesar di dunia.
Menit-menit terbaik The Social Network berada pada 10 menit awal film ini, sebuah adegan percakapan antara karakter Mark Zuckerberg dengan karakter calon mantan pacarnya, Erica Albright, yang sepertinya ingin menjelaskan kepada setiap penonton film ini bahwa The Social Network adalah sebuah drama yang dipenuhi oleh dialog-dialog tajam beralur cepat serta memperkenalkan tokoh utama film ini yang digambarkan sebagai seorang yang jenius namun memiliki ‘ketidakmampuan’ dalam mengelola hubungan sosial yang baik dengan sekitarnya. Permasalahan inilah yang nantinya akan terus dieksplorasi oleh Fincher lewat karakter Mark Zuckerberg.
Naskah yang dituliskan oleh Aaron Sorkin memang fantastis. Cerita yang ia tuliskan bukan hanya mengenai proses terbentuknya Facebook dan berbagai masalah yang menimpa sang pendirinya seiring semakin populernya situs jejaring sosial tersebut. Secara lebih mendalam, The Social Network mampu menyentuh berbagai isu mengenai ambisi, harapan, persahabatan, pengkhianatan dan balas dendam di dalam perjalanan ceritanya. Yang semakin membuat naskah ciptaan Sorkin menjadi begitu mempesona adalah seluruh kisah yang ia gambarkan ia tuangkan melalui dialog-dialog yang diucapkan oleh setiap karakter di The Social Network. Hal ini juga yang menjadikan karakterisasi setiap karakter yang ada di dalam jalan cerita menjadi sangat kuat dan menonjol satu sama lain.
Sayangnya, menjelang bagian akhir, kisah The Social Network perlahan terasa sebagai sebuah kisah yang melelahkan dan diisi dengan adegan-adegan yang terlalu biasa jika dibandingkan dengan adegan-adegan dari jalan cerita yang sebelumnya telah dipaparkan di bagian awal. Perhatian naskah cerita yang awalnya berpusat pada karakter Mark Zuckerberg juga terpecah kepada beberapa karakter pendukung yang sebenarnya tidak terlalu perlu untuk digambarkan secara detil. Walau begitu, secara perlahan, naskah karya Sorkin kemudian berhasil meningkatkan kembali intensitasnya untuk sebuah ending yang cukup memuaskan.
Dari departemen akting, Fincher melakukan sebuah keputusan yang sangat baik untuk memberikan peran utama di film ini kepada Jesse Eisenberg. Selain memiliki beberapa ciri fisik yang mirip dengan Mark Zuckerberg, arahan Fincher ternyata mampu membuat Eisenberg tampil cemerlang sebagai seorang yang memiliki otak brilian namun memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam bersosialisasi dengan berbagai karakter manusia yang ada di sekitarnya. Penampilan Eisenberg di The Social Network merupakan salah satu penggambaran karakter terbaik yang ada di sepanjang tahun ini.
Tidak hanya Eisenberg, sebenarnya, yang melakukan tugasnya dengan sangat baik. Jajaran pemeran pendukung lainnya juga berhasil menghidupkan setiap karakter yang mereka mainkan dan mendukung performa Eisenberg dalam menampilkan karakter Mark Zuckerberg. Yang paling menyita perhatian, mungkin, adalah aktor sekaligus penyanyi, Justin Timberlake, yang semakin membuktikan bakatnya yang terus terasah dalam dunia akting. Sebagai Sean Parker, salah seorang pendiri Napster, Timberlake tampil meyakinkan sebagai karakter yang meragukan untuk dipercaya namun memiliki visi yang cukup meyakinkan dalam dunia bisnis.
Adalah sangat mengagumkan untuk melihat The Social Network secara keseluruhan untuk kemudian berkata bahwa David Fincher mampu mengeluarkan berbagai hal terbaik dari sebuah jalinan kisah yang cenderung datar tanpa adanya intrik yang terlalu mengikat seperti yang digambarkan di dalam jalan cerita film ini. Naskah tulisan Aaron Sorkin yang berisi banyak dialog cerdas dan tajam memang sangat membantu, namun Fincher adalah kunci kesuksesan film ini.
Arahannya mampu mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari setiap pemerannya sekaligus menghidupkan jalan cerita The Social Network menjadi sebuah jalan cerita yang sangat menarik. Durasi film ini memang sedikit terlalu panjang akibat adanya beberapa adegan yang tidak terlalu perlu untuk ditampilkan, namun secara keseluruhan, The Social Network mampu berdiri sebagai salah satu film terbaik tahun 2010 lalu.
Sumber
Film ini berkisah mengenai bagaimana Facebook dibentuk dan pengaruhnya pada kehidupan para penciptanya. Berpotensi membosankan, namun David Fincher berhasil membuktikan di tangan seorang jenius, naskah cerita yang memiliki premis datar dapat menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik. Kredit keberhasilan tersebut sebenarnya tidak dapat hanya diemban oleh David Fincher secara keseluruhan.
Mengadaptasi sebuah buku berjudul The Accidental Billionaires: The Founding of Facebook, A Tale of Sex, Money, Genius, and Betrayal karya Ben Mezrich menjadi sebuah naskah film yang dipenuhi oleh berbagai dialog-dialog pintar, adalah Aaron Sorkin (Charlie Wilson’s War, 2007) yang membantu Fincher dalam memenuhi pencapaian memuaskannya di The Social Network. Kerjasama Fincher dan Sorkin inilah yang kemudian membuat The Social Network menjadi sebuah film yang dipenuhi dialog namun berjalan cepat, penuh intrik dan penampilan terbaik para jajaran pemerannya.
The Social Network sendiri menggambarkan bagaimana Facebook dimulai atas dasar ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) ketika membuat sebuah situs internet dalam usahanya untuk melepaskan amarahnya pada Erica Albright (Rooney Mara), mantan pacarnya yang baru saja memutuskan dirinya malam itu. Mark tentu tidak akan menyangka situs yang dibuatnya tersebut memperoleh banyak perhatian dari seluruh mahasiswa Harvard University.
Begitu besarnya perhatian yang diperoleh oleh situs buatan Mark, ia kemudian ditawari sebuah proyek untuk membuat sebuah situs jejaring sosial untuk menghubungkan setiap mahasiswa Harvard oleh Cameron dan Tyler Winklevoss (Armie Hammer dan Josh Pence). Tanpa disangka, Mark kemudian mengembangkan ide tersebut dan justru menjadikannya sebuah situs yang kelak akan dikenal sebagai Facebook. Hal ini tentu saja membuat Cameron dan Tyler Winklevoss menjadi murka karena menganggap Mark telah mencuri ide brilian mereka. Apalagi setelah diluncurkan untuk publik, Facebook ternyata mampu meraih banyak peminat dalam waktu yang cukup singkat.
Di saat yang sama, Facebook kemudian tumbuh menjadi sebuah perusahaan dengan masa depan yang cerah. Pertumbuhan Facebook sendiri kemudian mempengaruhi hubungan Mark dengan sahabatnya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield), yang juga terdaftar sebagai salah satu pendiri Facebook. Berbagai masalah pribadi dan hukum inilah yang kemudian mewarnai Facebook dalam perkembangannya menjadi salah satu situs internet terbesar di dunia.
Menit-menit terbaik The Social Network berada pada 10 menit awal film ini, sebuah adegan percakapan antara karakter Mark Zuckerberg dengan karakter calon mantan pacarnya, Erica Albright, yang sepertinya ingin menjelaskan kepada setiap penonton film ini bahwa The Social Network adalah sebuah drama yang dipenuhi oleh dialog-dialog tajam beralur cepat serta memperkenalkan tokoh utama film ini yang digambarkan sebagai seorang yang jenius namun memiliki ‘ketidakmampuan’ dalam mengelola hubungan sosial yang baik dengan sekitarnya. Permasalahan inilah yang nantinya akan terus dieksplorasi oleh Fincher lewat karakter Mark Zuckerberg.
Naskah yang dituliskan oleh Aaron Sorkin memang fantastis. Cerita yang ia tuliskan bukan hanya mengenai proses terbentuknya Facebook dan berbagai masalah yang menimpa sang pendirinya seiring semakin populernya situs jejaring sosial tersebut. Secara lebih mendalam, The Social Network mampu menyentuh berbagai isu mengenai ambisi, harapan, persahabatan, pengkhianatan dan balas dendam di dalam perjalanan ceritanya. Yang semakin membuat naskah ciptaan Sorkin menjadi begitu mempesona adalah seluruh kisah yang ia gambarkan ia tuangkan melalui dialog-dialog yang diucapkan oleh setiap karakter di The Social Network. Hal ini juga yang menjadikan karakterisasi setiap karakter yang ada di dalam jalan cerita menjadi sangat kuat dan menonjol satu sama lain.
Sayangnya, menjelang bagian akhir, kisah The Social Network perlahan terasa sebagai sebuah kisah yang melelahkan dan diisi dengan adegan-adegan yang terlalu biasa jika dibandingkan dengan adegan-adegan dari jalan cerita yang sebelumnya telah dipaparkan di bagian awal. Perhatian naskah cerita yang awalnya berpusat pada karakter Mark Zuckerberg juga terpecah kepada beberapa karakter pendukung yang sebenarnya tidak terlalu perlu untuk digambarkan secara detil. Walau begitu, secara perlahan, naskah karya Sorkin kemudian berhasil meningkatkan kembali intensitasnya untuk sebuah ending yang cukup memuaskan.
Dari departemen akting, Fincher melakukan sebuah keputusan yang sangat baik untuk memberikan peran utama di film ini kepada Jesse Eisenberg. Selain memiliki beberapa ciri fisik yang mirip dengan Mark Zuckerberg, arahan Fincher ternyata mampu membuat Eisenberg tampil cemerlang sebagai seorang yang memiliki otak brilian namun memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam bersosialisasi dengan berbagai karakter manusia yang ada di sekitarnya. Penampilan Eisenberg di The Social Network merupakan salah satu penggambaran karakter terbaik yang ada di sepanjang tahun ini.
Tidak hanya Eisenberg, sebenarnya, yang melakukan tugasnya dengan sangat baik. Jajaran pemeran pendukung lainnya juga berhasil menghidupkan setiap karakter yang mereka mainkan dan mendukung performa Eisenberg dalam menampilkan karakter Mark Zuckerberg. Yang paling menyita perhatian, mungkin, adalah aktor sekaligus penyanyi, Justin Timberlake, yang semakin membuktikan bakatnya yang terus terasah dalam dunia akting. Sebagai Sean Parker, salah seorang pendiri Napster, Timberlake tampil meyakinkan sebagai karakter yang meragukan untuk dipercaya namun memiliki visi yang cukup meyakinkan dalam dunia bisnis.
Adalah sangat mengagumkan untuk melihat The Social Network secara keseluruhan untuk kemudian berkata bahwa David Fincher mampu mengeluarkan berbagai hal terbaik dari sebuah jalinan kisah yang cenderung datar tanpa adanya intrik yang terlalu mengikat seperti yang digambarkan di dalam jalan cerita film ini. Naskah tulisan Aaron Sorkin yang berisi banyak dialog cerdas dan tajam memang sangat membantu, namun Fincher adalah kunci kesuksesan film ini.
Arahannya mampu mengeluarkan kemampuan akting terbaik dari setiap pemerannya sekaligus menghidupkan jalan cerita The Social Network menjadi sebuah jalan cerita yang sangat menarik. Durasi film ini memang sedikit terlalu panjang akibat adanya beberapa adegan yang tidak terlalu perlu untuk ditampilkan, namun secara keseluruhan, The Social Network mampu berdiri sebagai salah satu film terbaik tahun 2010 lalu.
Sumber
LINK DOWNLOAD
USERSCLOUD : DOWNLOAD
TUSFILES : DOWNLOAD
SUBTITTLE : DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment