Tidak seperti di film sebelumnya dimana banyak karakter terasa hanya menjadi sosok pelengkap bagi kehadiran adegan aksi, karakter justru menjadi pusat penceritaan dalam The Raid 2: Berandal. Karakter-karakter inilah yang menggerakkan penceritaan, memicu kehadiran konflik dan akhirnya meledakkan deretan adegan aksi dalam film ini. Dan layaknya Evans kembali menghadirkan deretan koreografi aksi yang kini tidak hanya terasa semakin brutal namun juga tampil begitu indah dalam eksekusinya berkat dukungan tata kamera yang begitu handal dari Matt Flannery dan Dimas Imam Subhono. Tata musik arahan Aria Prayogi, Joseph Trapanese dan Fajar Yuskemal juga membantu meningkatkan serta menjaga intensitas emosional penceritaan di sepanjang presentasi film. Peningkatan kualitas yang cukup mengesankan.
Berbicara mengenai karakter, selain mendapatkan penggalian yang lebih mendalam, kehadiran deretan karakter dalam jalan cerita The Raid 2: Berandal juga menjadi lebih kuat berkat kemampuan para pemerannya dalam menghidupkan karakter-karakter tersebut. Didukung dengan penampilan aktor-aktor watak seperti Cok Simbara, Tio Pakusadewo, Oka Antara hingga aktor asal Jepang, Kenichi Endo, karakter-karakter yang mereka perankan jelas akan mampu meninggalkan kesan lebih mendalam jauh setelah penonton selesai menyaksikan film ini. Iko Uwais sendiri juga mampu memberikan peningkatan kemampuan akting yang signifikan dalam film ini. Kemampuannya dalam mengolah dialog terdengar jauh lebih baik dan lebih hidup dari apa yang dihadirkannya dalam The Raid : Redemption.
Kredit yang sama juga layak disematkan pada Arifin Putra dan Alex Abbad yang mampu membawakan karakter mereka dengan begitu baik. The Raid 2: Berandal juga didukung dengan penampilan singkat namun begitu mengesankan dari duet Julie Estelle dan Very Tri Yulisman yang begitu dinamis, Epy Kusnandar yang selalu berhasil mencuri perhatian, Cecep Arif Rahman yang tampil dengan koreografi laga yang begitu mematikan hingga kemunculan kembali Yayan Ruhian dalam karakter baru namun tetap akan mampu membuat banyak penonton berdecak kagum karenanya.
Jelas adalah sangat menyenangkan untuk menyaksikan bahwa Gareth Huw Evans tidak serta merta menghadirkan The Raid 2: Berandal dengan mengandalkan formula kesuksesan The Raid : Redemption yang sama. Jangan salah. Dalam film ini, Evans masih mengandalkan kehadiran deretan adegan aksi nan brutal yang dikoreografikan dengan indah untuk kembali memikat penontonnya. Evans bahkan meningkatkan dosis adegan aksinya dan mengeksplorasi formula andalannya dengan sajian darah yang lebih kental. Namun, lebih dari The Raid : Redemption, The Raid 2: Berandal hadir dengan komposisi penceritaan yang juga lebih berani dan matang. Secara berani, Evans menyusun naskah cerita filmnya dengan karakter-karakter yang lebih kuat serta jalinan cerita yang lebih kelam dan kompleks. Tidak selamanya berjalan sukses. Kemampuan bercerita Evans mungkin masih belum seunggul kekuatan visinya dalam merangkai adegan aksi – yang membuat beberapa puluh menit durasi film ini terasa sedikit berjalan lamban dan bertele-tele.
No comments:
Post a Comment