Sebuah pelajaran Sejarah Dunia singkat:
Abraham Lincoln adalah salah seorang Presiden Amerika Serikat yang
paling dihormati di negara tersebut. Merupakan presiden keenambelas yang
menduduki posisi tersebut pada tahun 1861 hingga 1865, Lincoln mampu
membawa negaranya bangkit dari penderitaan panjang yang disebabkan oleh
krisis konstitusional negara, militer hingga ekonomi. Lincoln juga
merupakan seorang pemimpin Amerika Serikat yang dikenal begitu tangguh
dalam memperjuangkan hak-hak persamaan antara warga kulit hitam dan
kulit putih, menghapus sistem perbudakan sekaligus memulai gerakan
modernisasi ekonomi dan keuangan negara tersebut. Begitu berkharismanya
kepemimpinan Lincoln, ia seringkali ditempatkan sebagai presiden paling
berpengaruh diantara seluruh Presiden Amerika Serikat yang pernah
menjabat hingga saat ini.
Dan sekarang… Anda akan menyaksikan sebuah sisi lain dari kehidupan seorang Abraham Lincoln lewat Abraham Lincoln: Vampire Hunter. Seperti yang dialami oleh kisah klasik Snow White and the Seven Dwarves lewat Mirror Mirror dan tahun ini – serta sederatan karya klasik lain yang mengalami modernisasi oleh Hollywood dan siap untuk dirilis dalam beberapa jangka waktu mendatang, Abraham Lincoln: Vampire Hunter adalah sebuah rangkaian kisah fiksi yang dimasukkan dalam lini masa fakta perjalanan hidup sang presiden yang juga digelari sebagai The Honest Abe tersebut.
Disutradarai oleh Timur Bekmambetov dan diproduseri oleh Tim Burton, Abraham Lincoln: Vampire Hunter memberikan sebuah kisah petualangan fiksi yang cukup menarik. Sayangnya, pada kebanyakan bagian, penulis naskah, Seth Grahame-Smith, terlihat sedikit kesulitan untuk mempadukan unsur fakta dan fiksi dalam jalan cerita film ini dan membuat Abraham Lincoln: Vampire Hunter terkadang terlihat terbata-bata dalam penceritaannya.
Mengapa Abraham Lincoln dapat menjadi seorang pemburu vampir? Kisah tersebut bermula karena dendam membara Abraham (Benjamin Walker) karena sang ibu, Nancy (Robin McLeavy), dibunuh oleh seorang vampir (Marton Csokas) karena hutang yang dimiliki sang ayah, Thomas (Joseph Mawle). Pada awalnya, Thomas berhasil membuat Abraham berjanji bahwa ia tidak akan berbuat bodoh dan menuntut balas pada sang vampir.
Sekian tahun berlalu, dan tepat ketika sang ayah meninggal dunia, Abraham lalu memutuskan untuk melanjutkan niat balas dendamnya. Disinilah ia bertemu dengan Henry Sturges (Dominic Cooper) yang akan mengajarinya banyak hal tentang cara menjadi seorang pemburu vampir. Di saat yang sama, Abraham juga berusaha memperbaiki strata hidupnya dengan mempelajari ilmu hukum dan berniat menjadi seorang pengacara. Maka, jadilah Abraham Lincoln sebagai sesosok pemuda yang berambisi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik di kala siang dan menjadi seorang pemburu vampir di kala malam.
Namun, pertemuannya dengan kekasih hatinya, Mary Todd (Mary Elizabeth Winstead), membuat Abraham memutuskan untuk berhenti menjadi seorang pemburu vampir dan meneruskan karirnya di bidang politik. Keputusan yang kemudian harus dibayar mahal ketika kumpulan vampir yang ternyata telah mengenali sang pemburu mereka kemudian mulai menyusun rencana untuk membalaskan dendam mereka.
Banyak orang yang tidak akan menduga, namun Timur Bekmambetov ternyata mampu menggarap jalinan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter untuk dapat tampil sebagai sebuah kisah petualangan yang menarik ketika film ini sedang benar-benar berada pada elemen terbaiknya: sebuah film aksi ringan yang menawarkan kisah perburuan yang unik. Sayangnya, elemen terbaik itu tidak selalu hadir dalam jalan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter.
Usaha Seth Grahame-Smith untuk melakukan proyeksi fiksi dalam fakta perjalanan hidup Abraham Lincoln tidak mampu berjalan mulus, Khususnya ketika Grahame-Smith berniat untuk menghadirkan kisah sejarah dalam jalan cerita film ini. Grahame-Smith sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk merangkai kisah fakta sejarah dengan baik. Akhirnya, ketika unsur drama sejarah Abraham Lincoln: Vampire Hunter muncul, kebanyakan bagian kisah itu hadir dengan dangkal dan seringkali terlihat bagaikan potongan-potongan kisah yang tidak mampu membaur satu sama lain.
Lain halnya ketika unsur fiksi film ini ditonjolkan. Dengan tambahan special effect yang kuat, unsur-unsur fiksi, petualangan dan sentuhan humor film ini mampu menjadi sebuah sajian yang menghibur. Bagian-bagian inilah yang kemudian menyelamatkan Abraham Lincoln: Vampire Hunter secara keseluruhan. Kelemahan lain muncul dari kedangkalan karakterisasi dari peran-peran yang hadir dalam film ini.
Bahkan pada Abraham Lincoln sendiri, Grahame-Smith gagal untuk menghadirkan karakter-karakter yang mampu menampilkan sisi diri mereka yang seutuhnya dan menarik. Akibatnya, tidak hanya para pemeran karakter yang terlihat hanya berusaha untuk menghidupkan karakter yang mereka perankan tanpa berusaha untuk membentuk chemistry dengan para pemeran lainnya, tidak ada satupun karakter yang hadir dalam jalan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter mampu hadir menarik dan menjalin hubungan emosional dengan para penontonnya.
Well… jika Anda ingin menyinggung unsur teknis film ini, Abraham Lincoln: Vampire Hunter hadir hampir tanpa kekurangan yang berarti. Tata musik arahan Henry Jackman mampu memberikan energi tambahan pada beberapa adegan yang terkesan terlalu datar. Sinematografi arahan Caleb Deschanel juga mampu menghadirkan tampilan visual yang atraktif. Kelemahan mungkin beberapa kali dapat dirasakan dari editing film yang sedikit berjalan kurang begitu mulus. Beberapa adegan begitu terasa melompat dan kontras antara satu adegan dengan yang lain yang akhirnya membuat ketidaksinambungan kehadiran emosi dalam jalan cerita.
Seandainya Seth Grahame-Smith mau untuk lebih memfokuskan diri mengenai kemana ia akan membawa arah penceritaan Abraham Lincoln: Vampire Hunter, mungkin film ini akan mampu tampil lebih tajam lagi. Dalam 105 menit durasi ceritanya, Abraham Lincoln: Vampire Hunter seringkali terlihat tersendat ketika harus menceritakan perpaduan antara unsur fakta kehidupan Abraham Lincoln dengan fiksi yang coba dirangkai oleh Grahame-Smith.
Berbagai eksperimen perpaduan antara fakta dan fiksi yang kurang berjalan mulus itulah yang banyak membuat momen Abraham Lincoln: Vampire Hunter menjadi terasa kurang mengesankan. Timur Bekmambetov sepertinya telah nyaman dengan cara penceritaan film aksi yang ia miliki – beberapa adegan bahkan akan sangat penonton dengan film Bekmambetov terdahulu, Bukan sebuah hal yang buruk. Penampilan para jajaran pemerannya juga sama sekali tidak buruk terlepas dari dangkalnya karakter-karakter yang mereka perankan. Tidak buruk. Walau dengan premis yang begitu cerdas tersebut seharusnya Abraham Lincoln: Vampire Hunter dapat tampil lebih kuat lagi.
Dan sekarang… Anda akan menyaksikan sebuah sisi lain dari kehidupan seorang Abraham Lincoln lewat Abraham Lincoln: Vampire Hunter. Seperti yang dialami oleh kisah klasik Snow White and the Seven Dwarves lewat Mirror Mirror dan tahun ini – serta sederatan karya klasik lain yang mengalami modernisasi oleh Hollywood dan siap untuk dirilis dalam beberapa jangka waktu mendatang, Abraham Lincoln: Vampire Hunter adalah sebuah rangkaian kisah fiksi yang dimasukkan dalam lini masa fakta perjalanan hidup sang presiden yang juga digelari sebagai The Honest Abe tersebut.
Disutradarai oleh Timur Bekmambetov dan diproduseri oleh Tim Burton, Abraham Lincoln: Vampire Hunter memberikan sebuah kisah petualangan fiksi yang cukup menarik. Sayangnya, pada kebanyakan bagian, penulis naskah, Seth Grahame-Smith, terlihat sedikit kesulitan untuk mempadukan unsur fakta dan fiksi dalam jalan cerita film ini dan membuat Abraham Lincoln: Vampire Hunter terkadang terlihat terbata-bata dalam penceritaannya.
Mengapa Abraham Lincoln dapat menjadi seorang pemburu vampir? Kisah tersebut bermula karena dendam membara Abraham (Benjamin Walker) karena sang ibu, Nancy (Robin McLeavy), dibunuh oleh seorang vampir (Marton Csokas) karena hutang yang dimiliki sang ayah, Thomas (Joseph Mawle). Pada awalnya, Thomas berhasil membuat Abraham berjanji bahwa ia tidak akan berbuat bodoh dan menuntut balas pada sang vampir.
Sekian tahun berlalu, dan tepat ketika sang ayah meninggal dunia, Abraham lalu memutuskan untuk melanjutkan niat balas dendamnya. Disinilah ia bertemu dengan Henry Sturges (Dominic Cooper) yang akan mengajarinya banyak hal tentang cara menjadi seorang pemburu vampir. Di saat yang sama, Abraham juga berusaha memperbaiki strata hidupnya dengan mempelajari ilmu hukum dan berniat menjadi seorang pengacara. Maka, jadilah Abraham Lincoln sebagai sesosok pemuda yang berambisi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik di kala siang dan menjadi seorang pemburu vampir di kala malam.
Namun, pertemuannya dengan kekasih hatinya, Mary Todd (Mary Elizabeth Winstead), membuat Abraham memutuskan untuk berhenti menjadi seorang pemburu vampir dan meneruskan karirnya di bidang politik. Keputusan yang kemudian harus dibayar mahal ketika kumpulan vampir yang ternyata telah mengenali sang pemburu mereka kemudian mulai menyusun rencana untuk membalaskan dendam mereka.
Banyak orang yang tidak akan menduga, namun Timur Bekmambetov ternyata mampu menggarap jalinan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter untuk dapat tampil sebagai sebuah kisah petualangan yang menarik ketika film ini sedang benar-benar berada pada elemen terbaiknya: sebuah film aksi ringan yang menawarkan kisah perburuan yang unik. Sayangnya, elemen terbaik itu tidak selalu hadir dalam jalan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter.
Usaha Seth Grahame-Smith untuk melakukan proyeksi fiksi dalam fakta perjalanan hidup Abraham Lincoln tidak mampu berjalan mulus, Khususnya ketika Grahame-Smith berniat untuk menghadirkan kisah sejarah dalam jalan cerita film ini. Grahame-Smith sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk merangkai kisah fakta sejarah dengan baik. Akhirnya, ketika unsur drama sejarah Abraham Lincoln: Vampire Hunter muncul, kebanyakan bagian kisah itu hadir dengan dangkal dan seringkali terlihat bagaikan potongan-potongan kisah yang tidak mampu membaur satu sama lain.
Lain halnya ketika unsur fiksi film ini ditonjolkan. Dengan tambahan special effect yang kuat, unsur-unsur fiksi, petualangan dan sentuhan humor film ini mampu menjadi sebuah sajian yang menghibur. Bagian-bagian inilah yang kemudian menyelamatkan Abraham Lincoln: Vampire Hunter secara keseluruhan. Kelemahan lain muncul dari kedangkalan karakterisasi dari peran-peran yang hadir dalam film ini.
Bahkan pada Abraham Lincoln sendiri, Grahame-Smith gagal untuk menghadirkan karakter-karakter yang mampu menampilkan sisi diri mereka yang seutuhnya dan menarik. Akibatnya, tidak hanya para pemeran karakter yang terlihat hanya berusaha untuk menghidupkan karakter yang mereka perankan tanpa berusaha untuk membentuk chemistry dengan para pemeran lainnya, tidak ada satupun karakter yang hadir dalam jalan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter mampu hadir menarik dan menjalin hubungan emosional dengan para penontonnya.
Well… jika Anda ingin menyinggung unsur teknis film ini, Abraham Lincoln: Vampire Hunter hadir hampir tanpa kekurangan yang berarti. Tata musik arahan Henry Jackman mampu memberikan energi tambahan pada beberapa adegan yang terkesan terlalu datar. Sinematografi arahan Caleb Deschanel juga mampu menghadirkan tampilan visual yang atraktif. Kelemahan mungkin beberapa kali dapat dirasakan dari editing film yang sedikit berjalan kurang begitu mulus. Beberapa adegan begitu terasa melompat dan kontras antara satu adegan dengan yang lain yang akhirnya membuat ketidaksinambungan kehadiran emosi dalam jalan cerita.
Seandainya Seth Grahame-Smith mau untuk lebih memfokuskan diri mengenai kemana ia akan membawa arah penceritaan Abraham Lincoln: Vampire Hunter, mungkin film ini akan mampu tampil lebih tajam lagi. Dalam 105 menit durasi ceritanya, Abraham Lincoln: Vampire Hunter seringkali terlihat tersendat ketika harus menceritakan perpaduan antara unsur fakta kehidupan Abraham Lincoln dengan fiksi yang coba dirangkai oleh Grahame-Smith.
Berbagai eksperimen perpaduan antara fakta dan fiksi yang kurang berjalan mulus itulah yang banyak membuat momen Abraham Lincoln: Vampire Hunter menjadi terasa kurang mengesankan. Timur Bekmambetov sepertinya telah nyaman dengan cara penceritaan film aksi yang ia miliki – beberapa adegan bahkan akan sangat penonton dengan film Bekmambetov terdahulu, Bukan sebuah hal yang buruk. Penampilan para jajaran pemerannya juga sama sekali tidak buruk terlepas dari dangkalnya karakter-karakter yang mereka perankan. Tidak buruk. Walau dengan premis yang begitu cerdas tersebut seharusnya Abraham Lincoln: Vampire Hunter dapat tampil lebih kuat lagi.
LINK DOWNLOAD
USERSCLOUD : DOWNLOAD
UPFILE : DOWNLOAD
SUBTITTLE : DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment