Meskipun dengan kelemahan-kelemahan tersebut, Hanung Bramantyo masih
mampu menghadirkan Soekarno dengan kualitas departemen akting dan tata
produksi yang jempolan. Ario Bayu cukup mampu menghidupkan karakter
Soekarno yang ikonik tersebut dengan baik. Bukan sebuah penampilan yang
sangat istimewa dan mengesankan namun jelas bukanlah suatu hal yang
mengecewakan. Departemen akting Soekarno juga didukung dengan
penampilan-penampilan apik dari Maudy Koesnaedi, Lukman Sardi, Tika
Bravani, Emir Mahira, Mathias Muchus, Tanta Ginting dan banyak nama
pemeran lainnya.
Tata produksi Soekarno hadir dengan kualitas yang begitu berkelas. Berkat sokongan departemen kamera dan artistik yang solid, Hanung Bramantyo dapat menghadirkan atmosfer masa-masa perjuangan kemerdekaan Indonesia denga sangat meyakinkan. Tata musik arahan Tya Subiakto Satrio masih saja terdengar terlalu berlebihan pada beberapa bagian, namun sama sekali bukanlah sebuah masalah yang berarti bagi kualitas presentasi film secara keseluruhan.
Hadir dengan dukungan penampilan akting dan tata produksi yang cukup solid, Soekarno yang diarahkan oleh Hanung Bramantyo sayangnya gagal untuk tampil dengan penceritaan yang kuat. Kehadiran banyaknya konflik tanpa pengembangan yang mendalam membuat Soekarno seakan hanya hadir bercerita tanpa pernah benar-benar mau memberikan penontonnya peluang untuk memahami maupun menjalin koneksi emosional dengan jalan cerita. Walaupun tidak sepenuhnya buruk – 30 menit terakhir yang berisi adegan detik-detik menjelang pelaksanaan proklamasi benar-benar mampu dieksekusi dengan baik.
Tata produksi Soekarno hadir dengan kualitas yang begitu berkelas. Berkat sokongan departemen kamera dan artistik yang solid, Hanung Bramantyo dapat menghadirkan atmosfer masa-masa perjuangan kemerdekaan Indonesia denga sangat meyakinkan. Tata musik arahan Tya Subiakto Satrio masih saja terdengar terlalu berlebihan pada beberapa bagian, namun sama sekali bukanlah sebuah masalah yang berarti bagi kualitas presentasi film secara keseluruhan.
Hadir dengan dukungan penampilan akting dan tata produksi yang cukup solid, Soekarno yang diarahkan oleh Hanung Bramantyo sayangnya gagal untuk tampil dengan penceritaan yang kuat. Kehadiran banyaknya konflik tanpa pengembangan yang mendalam membuat Soekarno seakan hanya hadir bercerita tanpa pernah benar-benar mau memberikan penontonnya peluang untuk memahami maupun menjalin koneksi emosional dengan jalan cerita. Walaupun tidak sepenuhnya buruk – 30 menit terakhir yang berisi adegan detik-detik menjelang pelaksanaan proklamasi benar-benar mampu dieksekusi dengan baik.
LINK DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment