Avenged Sevenfold are in Semifinal against Bullet For My Valentine for the poll "Best Band In The World" on Metalrocknews.com. Click here to vote!
Tuesday, August 26, 2014
Viy (2014)
Film bergenre dark fantasy ini diadaptasi
dari cerita horor “Viy” karya Nikolai Gogol. Cerita bersetting abad
ke-18. Seorang Cartographer, Jonathan Green melakukan pelayaran ilmiah
dari Eropa Barat ke Timur. Setelah melewati Transylvania dan
menyeberangi Pegunungan Carpathian, dia tersesat di sebuah hutan. Karena
kehabisan bahan bakar dan makanan, ia memutuskan untuk masuk ke dalam
hutan.
Disana ia menemukan sebuah desa terpencil dan belum terpetakan, sebuah yang tempat terkutuk yang penuh misteri. Penduduk desa tersebut tampak seperti bajak laut, tertutup dan penuh rahasia. Terdorong rasa ingin tahu, ia akhirnya memutuskan untuk memecahkan misteri desa tersebut. Dimulai dengan menelusuri penyebab pembunuhan misterius putri tuan tanah. Patunjuk membawanya pada mitos kuno tentang makhluk mistis yang telah hidup dalam pikiran dan jiwa penduduk.
Makhluk yang dikenal luas dalam cerita rakyat sebagai Viy, rakasa kejam dalam legenda Slavia kuno-raksasa yang memakan mangsanya, membinasahkan wanita-wanita muda dan mencuri jiwa orang-orang yang bertatap mata dengannya.
Disana ia menemukan sebuah desa terpencil dan belum terpetakan, sebuah yang tempat terkutuk yang penuh misteri. Penduduk desa tersebut tampak seperti bajak laut, tertutup dan penuh rahasia. Terdorong rasa ingin tahu, ia akhirnya memutuskan untuk memecahkan misteri desa tersebut. Dimulai dengan menelusuri penyebab pembunuhan misterius putri tuan tanah. Patunjuk membawanya pada mitos kuno tentang makhluk mistis yang telah hidup dalam pikiran dan jiwa penduduk.
Makhluk yang dikenal luas dalam cerita rakyat sebagai Viy, rakasa kejam dalam legenda Slavia kuno-raksasa yang memakan mangsanya, membinasahkan wanita-wanita muda dan mencuri jiwa orang-orang yang bertatap mata dengannya.
LINK DOWNLOAD
ALTERNATIVE
SUBTITLE
DOWNLOAD Avenged Sevenfold – Waking the Fallen: Resurrected (2014) New Album Released
Waking The Fallen: Resurrected
will be released on August 26, 2014 via Hopeless Records. We've
personally curated this 3-disc set of rare, never before seen look at
Waking The Fallen. It includes the full, original album in addition to
11 previously unreleased b-sides, live and alternate versions of songs.
Also new artwork, the original first cut of the music video for “Unholy
Confessions” and a 30 minute documentary in which we talk about the
recording of the album and that stage of our career. Also included is
previously unreleased live footage of some of our earliest shows,
included as part of the documentary and a new, live video for "Chapter
Four."
LINK DOWNLOAD
buy on itunes
Tuesday, August 19, 2014
Film Thailand : Top Secret - The Billionaire Subtitle Indonesia
Movie: The Billionaire
Thai: Top Secret ?????????????? (Top Secret Wairoon Pun Lan)
Director: Songyos Sugmakanan
Writer: Nawapol Thamrongrattanarit
Producer:
Cinematographer:
Release Date: October 20, 2011
Runtime:
Language: Thai
Country: Thailand
------------------
Film kisah nyata ni gan , di baca ya
Cerita Pentingnya seperti ini nih di kutip dari kaskus ! Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online. Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang. Saat usia 18,
Keluarganya bangkrut &
meninggalkan hutang 40 juta Baht. Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut 'Tao Kae Noi' yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand. Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand,
berpenghasilan 800 juta Baht per tahun &
mempekerjakan 2.000 staf.
Film ini asli Loh dari kisah nyata Bukan Boongan ,Langsung Download deh, jamin gak bakal nyesel!
Bener-Bener Bagus deh Filmnya di rekomendasikan, buat Kamu Nontonfilm top secret/ The billionare
Link download
3gp atau Di Sini
Mkv 500Mb Mkv 251Mb
nb : selain format 3gp gak ada subtitlenya : solusinya download subtitlenya duli di SINI
Teenage Mutant Ninja Turtles (2014) HD CAM
Teenage Mutant Ninja Turtles yang
diciptakan oleh Peter Laird dan Kevin Eastman di tahun 1983 telah
berulang kali hadir dalam medium yang berbeda-beda, terutama film,
kartun, dan komik. Tahun ini, “Teenage Mutant Ninja Turtles” (2014)
sebagai film reboot berusaha untuk mengembalikan sosok para kura-kura
ninja ini ke permukaan dengan kisah awalan baru. Dengan rating PG-13 dan
humor yang melimpah, “Teenage Mutant Ninja Turtles” ingin mencoba untuk
memenuhi ekspektasi penonton dari rentang usia yang luas.
Sayangnya, dalam usahanya untuk mengemas diri sebagai tontonan untuk seluruh anggota keluarga, film ini justru berakhir sebagai tontonan yang tanggung. Tidak cukup cerdas untuk memuaskan penonton dewasa yang sebagian juga merupakan penggemar para karakter ini sejak kanak-kanak, tetapi juga tidak cukup mudah dipahami oleh penonton yang masih kecil. Hasil akhirnya, “Teenage Mutant Ninja Turtles” menjadi tontonan tanggung dengan kisah derivatif yang mudah dilupakan.
Dalam film baru ini, diceritakan bahwa New York yang dirongrong tingkat kejahatan tinggi berada di bawah teror Shredder dan organisasi kriminal Foot Clan. Seorang reporter bernama April O’Neil mencoba untuk menguak berita besar yang melibatkan Foot Clan dan pencurian bahan-bahan kimia berbahaya.
Ketika April menyaksikan aksi Foot Clan digagalkan oleh sosok-sosok misterius, ia pun mengikuti petunjuk yang ada dan menemukan bahwa empat kura-kura mutan bernama Leonardo, Raphael, Michelangelo, dan Donatello, bersama guru mereka, seekor tikus mutan bernama Splinter, merupakan pahlawan yang selama ini diam-diam membantu menghentikan tindak kejahatan di kota New York.
Menyadari bahwa Shredder dan Foot Clan memiliki rencana keji yang akan mengancam kehidupan warga kota, April dan para kura-kura ninja ini kemudian harus melawan Shredder sebelum semuanya terlambat.
Keempat sosok kura-kura ninja yang sudah sangat dikenal oleh banyak penggemarnya ini mengalami sedikit pembaruan sesusai dengan kemajuan jaman, seperti Donatello yang dalam film ini menjadi tech geek dan mampu melakukan banyak hal dengan mengandalkan berbagai gadget canggih. Selera humor yang selalu melekat dengan para pahlawan mutan ini tidak dilupakan, disampaikan melalui dialog-dialog yang diluncurkan oleh Michelangelo sebagai comic relief. Tak lupa, para kura-kura pecinta pizza ini juga banyak melontarkan humor referensi yang berasal dari budaya pop, sesuatu yang lumayan lucu bagi mereka yang memahaminya.
Untuk menghidupkan keempat pahlawan ini dan juga Splinter dalam versi live action, Industrial Light & Magic menggunakan teknologi motion capture untuk membuat gerakan mereka terlihat natural. Dengan menggunakan koreografi perkelahian dari para penampil yang ahli bela diri dan bisa parkour, gerakan yang dihasilkan memang terlihat lebih halus. Secara visual, penampakan para karakter ini juga terlihat lebih organik, meski teksturnya yang photo realistic mungkin bisa membuat penonton yang masih terlalu kecil takut untuk menyaksikan kura-kura dan tikus mutan berukuran besar ini.
Poin yang membuat “Teenage Mutant Ninja Turtles” masih cukup menghibur untuk sebagian orang adalah adegan aksinya. Bagi mereka yang suka aksi bertempo cepat dan dinamis, adegan perkelahian para kura-kura ninja ini cukup seru untuk disimak. Set piece besar yang ada di pertengahan film juga memberikan poin plus karena tingkat perencanaannya yang nampak rumit. Meski demikian, dengan editing yang cepat, kadang-kadang detail yang ada tidak sepenuhnya dapat dinikmati karena adegan yang ada begitu cepat berganti.
Secara keseluruhan, bila Anda tidak mengharapkan sebuah tontonan serius dan hanya ingin bernostalgia, “Teenage Mutant Ninja Turtles” bisa dijadikan pilihan. Tetapi, ceritanya yang biasa saja dan terkadang mengingatkan Anda pada film-film terkenal lain membuat aksi para kura-kura ninja ini jadi mudah dilupakan. Untungnya, dengan durasi yang hanya 101 menit, “Teenage Mutant Ninja Turtles” hadir dalam porsi pas sehingga ceritanya tidak bertele-tele. Tentu saja, keputusan untuk menontonnya atau tidak berada sepenuhnya di tangan Anda. Kalau Anda memilih untuk tinggal di rumah saja sambil makan pizza dan menonton kartun lawasnya, itu pun tidak apa-apa.
Sumber,
Sayangnya, dalam usahanya untuk mengemas diri sebagai tontonan untuk seluruh anggota keluarga, film ini justru berakhir sebagai tontonan yang tanggung. Tidak cukup cerdas untuk memuaskan penonton dewasa yang sebagian juga merupakan penggemar para karakter ini sejak kanak-kanak, tetapi juga tidak cukup mudah dipahami oleh penonton yang masih kecil. Hasil akhirnya, “Teenage Mutant Ninja Turtles” menjadi tontonan tanggung dengan kisah derivatif yang mudah dilupakan.
Dalam film baru ini, diceritakan bahwa New York yang dirongrong tingkat kejahatan tinggi berada di bawah teror Shredder dan organisasi kriminal Foot Clan. Seorang reporter bernama April O’Neil mencoba untuk menguak berita besar yang melibatkan Foot Clan dan pencurian bahan-bahan kimia berbahaya.
Ketika April menyaksikan aksi Foot Clan digagalkan oleh sosok-sosok misterius, ia pun mengikuti petunjuk yang ada dan menemukan bahwa empat kura-kura mutan bernama Leonardo, Raphael, Michelangelo, dan Donatello, bersama guru mereka, seekor tikus mutan bernama Splinter, merupakan pahlawan yang selama ini diam-diam membantu menghentikan tindak kejahatan di kota New York.
Menyadari bahwa Shredder dan Foot Clan memiliki rencana keji yang akan mengancam kehidupan warga kota, April dan para kura-kura ninja ini kemudian harus melawan Shredder sebelum semuanya terlambat.
Keempat sosok kura-kura ninja yang sudah sangat dikenal oleh banyak penggemarnya ini mengalami sedikit pembaruan sesusai dengan kemajuan jaman, seperti Donatello yang dalam film ini menjadi tech geek dan mampu melakukan banyak hal dengan mengandalkan berbagai gadget canggih. Selera humor yang selalu melekat dengan para pahlawan mutan ini tidak dilupakan, disampaikan melalui dialog-dialog yang diluncurkan oleh Michelangelo sebagai comic relief. Tak lupa, para kura-kura pecinta pizza ini juga banyak melontarkan humor referensi yang berasal dari budaya pop, sesuatu yang lumayan lucu bagi mereka yang memahaminya.
Untuk menghidupkan keempat pahlawan ini dan juga Splinter dalam versi live action, Industrial Light & Magic menggunakan teknologi motion capture untuk membuat gerakan mereka terlihat natural. Dengan menggunakan koreografi perkelahian dari para penampil yang ahli bela diri dan bisa parkour, gerakan yang dihasilkan memang terlihat lebih halus. Secara visual, penampakan para karakter ini juga terlihat lebih organik, meski teksturnya yang photo realistic mungkin bisa membuat penonton yang masih terlalu kecil takut untuk menyaksikan kura-kura dan tikus mutan berukuran besar ini.
Poin yang membuat “Teenage Mutant Ninja Turtles” masih cukup menghibur untuk sebagian orang adalah adegan aksinya. Bagi mereka yang suka aksi bertempo cepat dan dinamis, adegan perkelahian para kura-kura ninja ini cukup seru untuk disimak. Set piece besar yang ada di pertengahan film juga memberikan poin plus karena tingkat perencanaannya yang nampak rumit. Meski demikian, dengan editing yang cepat, kadang-kadang detail yang ada tidak sepenuhnya dapat dinikmati karena adegan yang ada begitu cepat berganti.
Secara keseluruhan, bila Anda tidak mengharapkan sebuah tontonan serius dan hanya ingin bernostalgia, “Teenage Mutant Ninja Turtles” bisa dijadikan pilihan. Tetapi, ceritanya yang biasa saja dan terkadang mengingatkan Anda pada film-film terkenal lain membuat aksi para kura-kura ninja ini jadi mudah dilupakan. Untungnya, dengan durasi yang hanya 101 menit, “Teenage Mutant Ninja Turtles” hadir dalam porsi pas sehingga ceritanya tidak bertele-tele. Tentu saja, keputusan untuk menontonnya atau tidak berada sepenuhnya di tangan Anda. Kalau Anda memilih untuk tinggal di rumah saja sambil makan pizza dan menonton kartun lawasnya, itu pun tidak apa-apa.
Sumber,
LINK DOWNLOAD
ALTERNATIVE
SUBTITLE
COMING SOON
Tekken: Kazuya's Revenge 2014 DVDRip + Subtitle Indonesia
Seorang pemuda yang menderita amnesia
ketika dia mencoba untuk mencari tahu siapa dia sebenarnya saat diculik
oleh organisasi kejahatan bawah tanah....
LINK DOWNLOAD
ALTERNATIVE
SUBTITLE
Make Me Shudder 2: Shudder Me Mae Nak (มอ 6/5 ปากหมาท้าแม่นาค / Mathayom pak ma tha Mae Nak) (2014)
inopsis:
Sekumpulan remaja sekolah nakal dan tak
pernah takut sama yang namanya hantu dan hal ghaib lainnya. Namun kali
ini bukan sekolah lagi atau gudang angker yang mereka datangi namun
danau dimana dahulu merupakan danau dengan Rumah Mae Nak (legenda Hantu
yang menyeramkan di Thailand). Kali ini mereka akan menantang legenda
paling menyeramkan di Thailand yaitu hantu Mae Nak.
LINK DOWNLOAD
ALTERNATIVE
SUBTITLE
Maleficent 2014 DVDRip + Subtitle Indonesia
Lupakan sejenak keberadaan Angelina Jolie
di posisi terdepan, pertanyaan pertama yang hadir dari Maleficent adalah
apa yang ia ingin gambarkan mengingat statusnya sendiri yang merupakan
seorang villain? Kejahatan? Ternyata tidak, ini bukan film dimana
penjahat murni hanya menjalankan tugasnya sebagai penjahat di panggung
utama, karena secara mengejutkan ia punya kehangatan sederhana sebuah
cinta pada dongeng yang telah mendapat sedikit perputaran kecil itu.
Maleficent, a good enough brave and modern fairytale reimagining.
Ketika ia masih muda Maleficent (Isobelle Molloy) memiliki sebuah mimpi untuk menyatukan kesenjangan antara dua kerajaan besar yang terpisahkan oleh sebuah lembah, kerajaan berisikan para manusia dan kerajaan tempat ia tinggal, The Moors, alam para peri. Tekad tersebut semakin besar ketika Maleficent bertemu dengan manusia yang tersesat di hutan mereka, Stefan (Michael Higgins), anak Raja Henry yang langsung menghadirkan rasa cinta di hati Maleficent, bahkan telah bergerak serius dengan memberikan sebuah ciuman yang ia sebut “ciuman cinta sejati.”
Namun kisah mereka kandas setelah Stefan menghilang dalam jangka waktu yang sangat lama. Stefan (Sharlto Copley) kembali datang ke The Moors ketika ia telah dewasa, namun sayangnya dengan membawa niat berbeda, yang kemudian membuat Maleficent (Angelina Jolie) murka. Rasa patah hati itu berujung niat balas dendam, bersama dengan orang kepercayaannya, Diaval (Sam Riley), Maleficent mendatangi kerajaan para manusia dan kemudian memberikan kutukan pada sasaran utamanya, putri Stefan.
Maleficent menyihir Princess Aurora (Elle Fanning) akan jatuh kedalam sebuah tidur panjang menjelang ulang tahunnya yang ke 16, dan hanya dapat bangun setelah mendapatkan sebuah ciuman cinta sejati, hal yang dipercaya oleh Maleficent tidak pernah eksis dan turut menciptakan rasa ragu didalam dirinya.
Naskah merupakan sumber utama yang menyebabkan daur ulang dengan sedikit sentuhan berbeda dari kisah Sleeping Beauty yang terkenal itu gagal mencapai potensi yang ia punya. Ya, sesungguhnya jika berbicara potensi Maleficent berada pada level yang cukup besar terlepas dari hadirnya Angelina Jolie sebagai “power” di sisi lain, bagaimana ketika semua alur yang mungkin telah menjadi hafalan bagi mayoritas penontonnya dari kutukan hingga ciuman sejati itu coba untuk sedikit dilukai dengan memutar posisi dari para karakter, menempatkan si baik yang kini harus puas hanya memegang peran pendukung dengan segala keterbatasan gerak dan kontribusi, dan kemudian menaruh si jahat dengan peran fokus utama sebagai pusat dan juga subjek yang menggerakkan cerita.
Menarik, terlebih dengan kehadiran narator lewat suara Janet McTeer, Robert Stromberg berhasil menciptakan impresi awal yang memikat. Pergantian point of view itu tidak mengganggu, Mistress of All Evil itu langsung klik pada posisinya dan dari sana sosok yang pernah terlibat pada Avatar, Alice in Wonderland, dan Oz the Great and Powerful ini mulai merajut cerita yang ditulis ulang oleh Linda Woolverton kedalam sebuah dunia yang bukan hanya mampu membawa kembali fantasi itu namun juga memberikan posisi yang sangat nyaman bagi penontonnya.
Mengejutkan, Maleficent mampu menghadirkan alur cerita yang terus mengalir dengan baik meskipun di lain sisi tampak sangat jelas ia menunggu datangnya babak akhir dengan berjalan mondar-mandir seolah tanpa tujuan yang kuat. Hal tadi setidaknya mampu membuang kesempatan bagi hal-hal minus minor lain seperti dinamika cerita yang liar dan sering terputus-putus serta pengembangan karakter yang gelap itu untuk menghancurkan perhatian penontonnya pada point utama yang ia usung, hati nurani.
Ya, ini bukan sebatas pertarungan antara si jahat dan si baik yang ditempatkan hanya sebagai cover, Robert Stromberg merubahnya menjadi sedikit lebih dewasa dengan sentuhan feminism yang kuat, menempatkan kompleksitas emosi terhadap masalah yang dimiliki oleh karakter Maleficent untuk menarik simpati penontonnya. Maleficent seperti gabungan antara Despicable Me dengan Frozen, punya unsur hitam pada karakter lengkap dengan misteri dangkal, berupaya untuk memanusiakan karakter jahat sembari mencoba menggambarkan makna cinta dari sudut yang berbeda. Sangat mudah untuk masuk dan terlibat dalam cerita, penyebabnya adalah Robert Stromberg paham bagaimana menjadikan kisah ini terus tampil mengkilap, terus membuat penontonnya terjaga saat mengikuti plot cerewet yang terlalu sibuk untuk mengemis atensi, dari tingkah komikal konyol tiga peri (Imelda Staunton, Juno Temple, Lesley Manville) yang menjadi versi imut dari Three Stooges dengan kontribusi tidak kuat, hingga aksi bermain-main yang sebenarnya disengaja untuk mempertebal gejolak emosi Maleficent tapi sayangnya tidak semua terasa penting.
Ya, mixed memang, ia punya inti yang kuat meskipun predictable, tapi cara Linda Woolverton memanjangkan cerita untuk memperdalam senjata utamanya itu yang terasa lemah, memasukkan nafas modern kedalam cerita asli terasa kurang klik di beberapa bagian. Ada pula kesan ambigu yang kuat disini, pergeseran pada motif utama yang seperti dibiarkan bergerak bebas oleh Robert Stromberg, berubah secara berkala yang sayangnya tidak dibantu dengan kontrol yang baik pada kombinasi kecepatan gerak dan juga naskah, penceritaan sering kali terasa kurang intens yang menyebabkan resolusi terasa canggung. Hal yang sama juga terjadi pada adegan aksi yang tidak semua mampu menjadi bumbu yang mengesankan bagi cerita. So, what makes it work? Angelina Jolie.
Terlepas dari naik dan turunnya performa dari karakter miliknya sepanjang cerita, dengan tulang pipi prosthetics yang terinspirasi dari cover album Lady Gaga, mata tajam, dan tanduk di atas kepala Angelina Jolie mampu menjalankan tugasnya sebagai tumpuan utama untuk terus membawa maju cerita, ia mampu menghadirkan kompleksitas dari perasaan seorang wanita yang ditemani dengan kedalaman emosi yang mumpuni, hal yang mampu menarik simpati penonton pada konflik internal yang ia punya. Kinerja yang baik mengingat Jolie hanya sedikit dibantu oleh Elle Fanning dan Sam Riley, dan harus kehilangan Sharlto Copley yang tidak punya kesempatan lebih untuk menjalankan tugasnya sebagai “real enemy.”
Overall, Maleficent adalah film yang cukup memuaskan. Punya keseimbangan dalam plus dan minus, Maleficent sangat bergantung pada interpretasi penonton terhadap cerita yang telah sedikit diputar ini. Ini bukan tentang penjahat melakukan tugasnya sebagai penjahat, Maleficent mencoba membawa dongeng klasik itu menjadi sebuah pertarungan internal yang sedikit dewasa dan sedikit kompleks dengan bertumpu sepenuhnya pada sisi emosional, ia kemas dengan sedikit bersenang-senang bersama elemen teknis yang cukup terampil dan gerak mondar-mandir yang canggung. Petualangan cukup menyenangkan yang gagal meraih potensi penuh pesona yang ia punya.
Sumber,
Ketika ia masih muda Maleficent (Isobelle Molloy) memiliki sebuah mimpi untuk menyatukan kesenjangan antara dua kerajaan besar yang terpisahkan oleh sebuah lembah, kerajaan berisikan para manusia dan kerajaan tempat ia tinggal, The Moors, alam para peri. Tekad tersebut semakin besar ketika Maleficent bertemu dengan manusia yang tersesat di hutan mereka, Stefan (Michael Higgins), anak Raja Henry yang langsung menghadirkan rasa cinta di hati Maleficent, bahkan telah bergerak serius dengan memberikan sebuah ciuman yang ia sebut “ciuman cinta sejati.”
Namun kisah mereka kandas setelah Stefan menghilang dalam jangka waktu yang sangat lama. Stefan (Sharlto Copley) kembali datang ke The Moors ketika ia telah dewasa, namun sayangnya dengan membawa niat berbeda, yang kemudian membuat Maleficent (Angelina Jolie) murka. Rasa patah hati itu berujung niat balas dendam, bersama dengan orang kepercayaannya, Diaval (Sam Riley), Maleficent mendatangi kerajaan para manusia dan kemudian memberikan kutukan pada sasaran utamanya, putri Stefan.
Maleficent menyihir Princess Aurora (Elle Fanning) akan jatuh kedalam sebuah tidur panjang menjelang ulang tahunnya yang ke 16, dan hanya dapat bangun setelah mendapatkan sebuah ciuman cinta sejati, hal yang dipercaya oleh Maleficent tidak pernah eksis dan turut menciptakan rasa ragu didalam dirinya.
Naskah merupakan sumber utama yang menyebabkan daur ulang dengan sedikit sentuhan berbeda dari kisah Sleeping Beauty yang terkenal itu gagal mencapai potensi yang ia punya. Ya, sesungguhnya jika berbicara potensi Maleficent berada pada level yang cukup besar terlepas dari hadirnya Angelina Jolie sebagai “power” di sisi lain, bagaimana ketika semua alur yang mungkin telah menjadi hafalan bagi mayoritas penontonnya dari kutukan hingga ciuman sejati itu coba untuk sedikit dilukai dengan memutar posisi dari para karakter, menempatkan si baik yang kini harus puas hanya memegang peran pendukung dengan segala keterbatasan gerak dan kontribusi, dan kemudian menaruh si jahat dengan peran fokus utama sebagai pusat dan juga subjek yang menggerakkan cerita.
Menarik, terlebih dengan kehadiran narator lewat suara Janet McTeer, Robert Stromberg berhasil menciptakan impresi awal yang memikat. Pergantian point of view itu tidak mengganggu, Mistress of All Evil itu langsung klik pada posisinya dan dari sana sosok yang pernah terlibat pada Avatar, Alice in Wonderland, dan Oz the Great and Powerful ini mulai merajut cerita yang ditulis ulang oleh Linda Woolverton kedalam sebuah dunia yang bukan hanya mampu membawa kembali fantasi itu namun juga memberikan posisi yang sangat nyaman bagi penontonnya.
Mengejutkan, Maleficent mampu menghadirkan alur cerita yang terus mengalir dengan baik meskipun di lain sisi tampak sangat jelas ia menunggu datangnya babak akhir dengan berjalan mondar-mandir seolah tanpa tujuan yang kuat. Hal tadi setidaknya mampu membuang kesempatan bagi hal-hal minus minor lain seperti dinamika cerita yang liar dan sering terputus-putus serta pengembangan karakter yang gelap itu untuk menghancurkan perhatian penontonnya pada point utama yang ia usung, hati nurani.
Ya, ini bukan sebatas pertarungan antara si jahat dan si baik yang ditempatkan hanya sebagai cover, Robert Stromberg merubahnya menjadi sedikit lebih dewasa dengan sentuhan feminism yang kuat, menempatkan kompleksitas emosi terhadap masalah yang dimiliki oleh karakter Maleficent untuk menarik simpati penontonnya. Maleficent seperti gabungan antara Despicable Me dengan Frozen, punya unsur hitam pada karakter lengkap dengan misteri dangkal, berupaya untuk memanusiakan karakter jahat sembari mencoba menggambarkan makna cinta dari sudut yang berbeda. Sangat mudah untuk masuk dan terlibat dalam cerita, penyebabnya adalah Robert Stromberg paham bagaimana menjadikan kisah ini terus tampil mengkilap, terus membuat penontonnya terjaga saat mengikuti plot cerewet yang terlalu sibuk untuk mengemis atensi, dari tingkah komikal konyol tiga peri (Imelda Staunton, Juno Temple, Lesley Manville) yang menjadi versi imut dari Three Stooges dengan kontribusi tidak kuat, hingga aksi bermain-main yang sebenarnya disengaja untuk mempertebal gejolak emosi Maleficent tapi sayangnya tidak semua terasa penting.
Ya, mixed memang, ia punya inti yang kuat meskipun predictable, tapi cara Linda Woolverton memanjangkan cerita untuk memperdalam senjata utamanya itu yang terasa lemah, memasukkan nafas modern kedalam cerita asli terasa kurang klik di beberapa bagian. Ada pula kesan ambigu yang kuat disini, pergeseran pada motif utama yang seperti dibiarkan bergerak bebas oleh Robert Stromberg, berubah secara berkala yang sayangnya tidak dibantu dengan kontrol yang baik pada kombinasi kecepatan gerak dan juga naskah, penceritaan sering kali terasa kurang intens yang menyebabkan resolusi terasa canggung. Hal yang sama juga terjadi pada adegan aksi yang tidak semua mampu menjadi bumbu yang mengesankan bagi cerita. So, what makes it work? Angelina Jolie.
Terlepas dari naik dan turunnya performa dari karakter miliknya sepanjang cerita, dengan tulang pipi prosthetics yang terinspirasi dari cover album Lady Gaga, mata tajam, dan tanduk di atas kepala Angelina Jolie mampu menjalankan tugasnya sebagai tumpuan utama untuk terus membawa maju cerita, ia mampu menghadirkan kompleksitas dari perasaan seorang wanita yang ditemani dengan kedalaman emosi yang mumpuni, hal yang mampu menarik simpati penonton pada konflik internal yang ia punya. Kinerja yang baik mengingat Jolie hanya sedikit dibantu oleh Elle Fanning dan Sam Riley, dan harus kehilangan Sharlto Copley yang tidak punya kesempatan lebih untuk menjalankan tugasnya sebagai “real enemy.”
Overall, Maleficent adalah film yang cukup memuaskan. Punya keseimbangan dalam plus dan minus, Maleficent sangat bergantung pada interpretasi penonton terhadap cerita yang telah sedikit diputar ini. Ini bukan tentang penjahat melakukan tugasnya sebagai penjahat, Maleficent mencoba membawa dongeng klasik itu menjadi sebuah pertarungan internal yang sedikit dewasa dan sedikit kompleks dengan bertumpu sepenuhnya pada sisi emosional, ia kemas dengan sedikit bersenang-senang bersama elemen teknis yang cukup terampil dan gerak mondar-mandir yang canggung. Petualangan cukup menyenangkan yang gagal meraih potensi penuh pesona yang ia punya.
Sumber,
LINK DOWNLOAD
ALTERNATIVE
SUBTITLE
Scooby-Doo! Frankencreepy + Subtitle Indonesia
Velma discovers she's inherited her
great-great-uncles' cursed castle in Transylvania, Pennsylvania. This
Scooby-Doo adventure has enough spooky fun to make the whole family come
alive!
LINK DOWNLOAD
ALTERNATIVE
SUBTITLE
Sunday, August 10, 2014
Call Of Juarez Bound In Blood Full RIP
pertempuran pada zaman koboy dulu. Dengan senjata, topi, dan pakaian
ala koboy, membuat game ini semakin seru untuk dimainkan, hehe.
Screenshot
Download : (Link Fixed – 14 Jun 2014)
Screenshot
Download : (Link Fixed – 14 Jun 2014)
- Call of Juarez Bound In Blood
Password : www.bagas31.com | Status : Tested (Windows 7, 8)
- Matikan antivirus terlebih dahulu, karena kebanyakan antivirus menganggap file instalasi sebagai virus
- Ekstrak “[BAGAS31] Call of Juarez Bound In Blood.rar” dengan WinRAR
- Jalankan “Setup.bat”, kemudian tunggu sampai proses instalasi selesai
- Jalankan game-nya
- Enjoy :)
- Processor : Intel Pentium 4 @ 3.2 Ghz atau lebih tinggi
- RAM : 1 GB atau lebih tinggi
- VGA Memory : 256 MB atau lebih tinggi
- OS : Windows XP SP3, Windows Vista SP1, Windows 7, Windows 8
- HDD : 4 GB tersedia
Farm Frenzy Ancient Rome
Farm Frenzy Ancient Rome – Selamat Pagi sobat BAGAS31.
Pada kesempatan kali ini saya mau share sebuah game unik yang cukup
menarik untuk dimainkan. Nama game nya adalah Farm Frenzy Ancient Rome.
Pada game ini, kita berperan sebagai seorang petani yang memiliki sebuah
kebun dengan berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan didalamnya. Tugas
kita adalah memberi makan hewan peliharaan dan menyiram tanaman.
Sebenarnya ada banyak lagi keseruan didalamnya, tapi biar lebih seru
sebaiknya sobat langsung cobain game yang satu ini.
Screenshoot :System Requirements :
Minimum:
- Operating System: Windows XP/Vista/7/8
- CPU: 800 Mhz
- DirectX: 9.0
- Space Hard Drive: 90 MB
- RAM: 512 MB
Password : | Status : Tested(Windows 7 64-bit)
Assasin’s Creed IV: Black Flag
versinya. Tidak seperti pendahulunya, Assasin’s Creed Brotherhood, di Assasins’s Creed IV: Black Flag
ini kamu akan bermain sebagai Edward Kenway, yaitu kakek dari Connor
sang toko utama. Tapi, kamu harus memiliki komputer yang cukup canggih
untuk memainkan Assasins’s Creed IV: Black Flag, kira-kira hampir sama dengan Spesifikasi yang dibutuhkan oleh PES 2014.
Screenshot
Screenshot
Download
- [Part 1] Assasin’s Creed IV: Black Flag
- [Part 2] Assasin’s Creed IV: Black Flag
Password : www.bagas31.com | Status : Tested(Windows 7, Windows 8.1)
System Requirement
- Intel Core 2 Duo 2.5 Ghz or better
- VGA 1 GB or better
- RAM 4 GB or better
- HDD Free Space 16 GB or better
Far Cry 2 Full (Single Link)
Apabila sebelumnya saya sering posting tentang game sepak bola, kali ini saya akan posting game tembak-tembakan. Far Cry 2
adalah game tembak-tembakan atau yang biasa disebut First person
shooter yang dirilis oleh Ubisoft pada tahun 2008 lalu. Walaupun game
ini bukan merupakan game baru, namun grafik dan gameplay Far Cry 2
ini tidak kalah dengan game-game baru saat ini. Dalam game ini sobat
dapat memainkan beberapa karakter yang berbeda, diantaranya adalah
Warren Clyde, Quarbani Singh, Paul Ferenc, Xianyong Bai, Marty Alencar,
dan lain-lain.
Screenshot
Download :
Screenshot
Download :
- [Single Link] Far Cry 2
Password : www.bagas31.com | Status : Tested (Windows 7)
- Processor : Intel Pentium 3.2 Ghz atau lebih tinggi
- RAM : 1.5 GB atau lebih tinggi
- Video Card : 256 MB atau lebih tinggi
- HDD : 4 GB tersedia
- DirectX : Versi 9.0c atau lebih tinggi
- Ekstrak [BAGAS31] Far Cry 2 Fortune’s Edition.rar dengan WinRAR.
- Jalankan setup_farcry2_1.0.0.7.exe kemudian install seperti biasa.
- Proses instalasi memakan waktu kurang lebih 30 menit.
- Jika muncul Command Prompt, jangan di-close, biarkan saja.
- Apabila proses instalasi sudah selesai, jalankan game-nya.
- Selesai :)
Guitar Hero World Tour Full Crack (Single Link)
Bagi para penggemar game konsol Play Station, tentu sudah tidak asing
lagi dengan game yang satu ini bukan. Pada kesempatan kali ini saya
akan membagikan game Guitar Hero untuk para pengguna PC. Guitar Hero World Tour Full Crack (Single Link)
atau yang biasa disebut Guitar Hero IV adalah game simulasi gitar yang
sangat populer. Tidak hanya dapat bermain simulasi gitar saja, tapi di
dalam game ini juga ada simulasi Bass, Drums, dan Vocals. Untuk
memainkan game ini, sobat membutuhkan Keyboard dan Mouse, atau Guitar Hero Controller.
Screenshot
Download :
Screenshot
Download :
- Guitar Hero World Tour
- Crack
Password : | Status : Tested (Windows 7)
- Processor : Intel Pentium Dual-Core 2.4 GHz atau lebih tinggi
- RAM : 1 GB atau lebih tinggi
- Harddisk : 8 GB tersedia
- VGA Memory : 256 MB atau lebih tinggi
- OS : Windows Xp SP3, Vista SP1, 7, 8, 8.1
- Mount [BAGAS31] Guitar Hero World Tour.iso dengan Daemon Tools atau software mount lainnya.
- Jalankan Setup.exe, kemudian install seperti biasa.
- Jika instalasi sudah selesai, copy GHWT.exe dari dalam folder Crack.
- Kemudian paste di folder instalasi Guitar Hero World Tour.
contoh : C:\Program Files\Activision\Guitar Hero World Tour\ - Selesai :)
Bully Scholarship Edition Full (Single Link)
Di dalam game ini kamu akan bermain sebagai Jimmy Hopkins yang disekolahkan oleh ibunya di sebuah sekolah yang bernama Bullworth Academy.
Di sekolah itu, Jimmy Hopkins dapat melakukan berbagai hal, seperti
berkelahi, bersosialisasi, belajar, membantu teman, dan lain-lain.
Screenshot
Download :
Screenshot
Download :
- Bully Scholarship Edition
- Patch v1.2
Password : www.bagas31.com | Status : Tested (Windows 7)
- Processor : Intel Pentium 4 1.3 GHz atau lebih tinggi
- RAM : 1 GB atau lebih tinggi
- Harddisk : 5 GB tersedia
- Video Card : GeForce 6800 / ATI Radeon X1300 atau lebih tinggi
- OS : Windows XP, Vista, 7, 8, 8.1
- Download kedua file di atas, kemudian ekstrak dengan WinRAR
- Jika diminta password, masukkan www.bagas31.com
- Buka folder [BAGAS31] Bully Scholarship Edition, jalankan Setup.exe dan install seperti biasa
- Setelah instalasi selesai, buka folder [BAGAS31] Bully Patch v1.2, lalu jalankan Bully Patch v1.2.exe
- Tunggu sampai instalasi selesai
- Jika sudah, jalankan gamenya
- Selesai :)
Saturday, August 9, 2014
DOWNLOAD FILM LEGION
Apa yang terjadi jika kepercayaan Tuhan terhadap umat manusia sudah
hilang? 'Legion', film garapan Scott Stewart berusaha menjawab
pertanyaan itu dengan sebuah kisah fiksi yang sayang jika Anda lewatkan.
"Terakhir
kali Tuhan kehilangan kepercayaan terhadap umat manusia, Ia mengirimkan
banjir. Kali ini, Ia mengutus malaikat untuk memusnahkan umat manusia,"
seperti yang diutarakan Michael (Paul Bettany), seorang malaikat yang
jatuh ke bumi dan memihak umat manusia.
'Legion' bercerita
tentang pertarungan umat manusia yang tersisa melawan segerombolan
hamba setan, malaikat yang diutus Tuhan. Hampir semua manusia mati,
yang tersisa hanya Bob Hanson (Dennis Quaid) dkk.
Hingga
akhirnya, malaikat Michael datang untuk menolong anak yang dikandung
Charlie (Adrianne Palicki). Anak tersebut diyakini sebagai satu-satunya
harapan umat manusia untuk bertahan hidup.
'Legion' merupakan
film perdana Scott Stewart sebagai seorang sutradara. Sebelumnya, Scott
biasa menggarap visual efek beberapa film blocbuster. Di antaranya,
'Pirates of the Caribbean: At World's End', 'Harry Potter and the
Goblet of Fire', 'Night at the Museum' dan 'Iron Man'. Jadi nggak heran
kalau film bergenre horor, aksi dan supranatural ini menyuguhkan visual
efek yang mantap.
Dibawah ini link download Full Movie
Besar File :700 MB
Thursday, August 7, 2014
Curse of Chucky
Masihkah Anda mengingat boneka menyeramkan yang sempat menjadi ikon
horor di tahun 90'an? Jika iya, maka bersiaplah, karena si boneka
Chucky kembali menghantui anda lewat film terbarunya, 'Curse of
Chucky'.
Melanjutkan franchise Childs Play sebelumnya, Curse of Chucky menceritakan kedatangan sebuah boneka lucu ke kediaman Nica (Fiona Dourif). Dikisahkan, Nica saat itu tengah merasa sedih karena baru saja kehilangan sang ibunda tercinta. Bukannya mendatangkan kebahagiaan, boneka Chucky tersebut malah tak henti-hentinya meneror Nica beserta keluarga barunya.
Dan seperti di film-film terdahulunya, film ini pun dipastikan bakal dipenuhi adegan-adegan berdarah yang cukup seru untuk disaksikan. Seperti diketahui, kisah Chucky pertama kali muncul lewat trilogi 'Childs Play' di tahun 1988.
Melanjutkan franchise Childs Play sebelumnya, Curse of Chucky menceritakan kedatangan sebuah boneka lucu ke kediaman Nica (Fiona Dourif). Dikisahkan, Nica saat itu tengah merasa sedih karena baru saja kehilangan sang ibunda tercinta. Bukannya mendatangkan kebahagiaan, boneka Chucky tersebut malah tak henti-hentinya meneror Nica beserta keluarga barunya.
Dan seperti di film-film terdahulunya, film ini pun dipastikan bakal dipenuhi adegan-adegan berdarah yang cukup seru untuk disaksikan. Seperti diketahui, kisah Chucky pertama kali muncul lewat trilogi 'Childs Play' di tahun 1988.
LINK DOWNLOAD
SUBTITLE
The Quiet Ones (2014)
Terinspirasi dari kisah nyata, The Quiet Ones menceritakan tentang
seorang profesor ortodoks bernama Coupland (Jared Harris) yang memiliki
metode kontroversial untuk menjalankan eksperimen yang sangat berbahaya
tentang pengusiran hantu. Ia percaya bahwa hantu dan kejadian
supranatural sebenarnya disebabkan oleh energi negatif yang dimiliki
oleh manusia.
Ia dan team-nya pun menjalankan eksperimen melalui ‘kelinci percobaan’ seorang gadis pendiam bernama Jane Harper (Olivia Cooke). Ternyata mereka memilih objek eksperimen yang sangat salah saat iblis yang sangat jahat ternyata telah terbangun dari dalam diri Jane dan membawa ‘mimpi buruk’ bagi mereka semua.
The Quiet Ones yang digarap oleh John Pogue (Quarantine 2) ini juga turut dibintangi oleh Sam Claflin, Olivia Cooke, Erin Richards, dan Rory Fleck-Byrne.
Ia dan team-nya pun menjalankan eksperimen melalui ‘kelinci percobaan’ seorang gadis pendiam bernama Jane Harper (Olivia Cooke). Ternyata mereka memilih objek eksperimen yang sangat salah saat iblis yang sangat jahat ternyata telah terbangun dari dalam diri Jane dan membawa ‘mimpi buruk’ bagi mereka semua.
The Quiet Ones yang digarap oleh John Pogue (Quarantine 2) ini juga turut dibintangi oleh Sam Claflin, Olivia Cooke, Erin Richards, dan Rory Fleck-Byrne.
LINK DOWNLOAD
SUBTITLE